Security
Rusia Blokir Roblox karena Tuduhan Distribusi “Propaganda LGBT”

Roskomnadzor, badan pengawas telekomunikasi Rusia, resmi memblokir akses ke platform game online Roblox. Alasan yang dikemukakan adalah kegagalan Roblox menghentikan penyebaran konten yang disebut sebagai propaganda LGBT serta materi ekstremis.
📌 Pernyataan Resmi Roskomnadzor
- Roblox dituduh menyebarkan konten yang mempromosikan ekstremisme, terorisme, tindakan ilegal, dan topik LGBT.
- Disebutkan bahwa dalam beberapa ruang permainan, pengguna bisa mensimulasikan aksi teroris, menyerang sekolah, atau berjudi.
- Menurut regulator, perilaku semacam ini dianggap berbahaya bagi anak-anak baik di Rusia maupun di AS.
⚡ Latar Belakang
- November lalu, Roskomnadzor menyatakan tim moderasi Roblox tidak mampu memblokir distribusi konten berbahaya.
- Roblox sendiri memiliki basis pengguna masif:
- 1 miliar+ unduhan di Google Play (Android).
- 16 juta+ rating di App Store (iOS).
🎙 Respons Roblox
Seorang juru bicara Roblox menyampaikan:
- Roblox menghormati hukum lokal di negara tempat mereka beroperasi.
- Platform ini diyakini sebagai ruang positif untuk belajar, berkreasi, dan terhubung secara bermakna.
- Mereka menegaskan komitmen terhadap keselamatan dengan sistem proaktif untuk mencegah konten berbahaya.
🔒 Tren Pemblokiran di Rusia
- WhatsApp dilaporkan juga akan diblokir oleh Roskomnadzor.
- Sebelumnya, Rusia telah melarang:
- Viber (2024) dan Signal (2023).
- Penggunaan aplikasi asing di lembaga pemerintah: Discord, Microsoft Teams, Telegram, Threema, Viber, WhatsApp, WeChat.
- VPN juga diblokir dalam tiga gelombang: Januari 2020, Juni 2021, dan Desember 2021.
📝 Kesimpulan
Pemblokiran Roblox menambah daftar panjang layanan digital asing yang dibatasi di Rusia. Langkah ini mencerminkan kebijakan ketat negara terhadap konten daring, khususnya yang dianggap berbahaya atau bertentangan dengan regulasi lokal.
Sumber: Roskomnadzor, Interfax








