Security

Polisi Internasional Bongkar Jaringan Penipuan Kartu Kredit dengan 4,3 Juta Korban di 193 Negara

Otoritas penegak hukum internasional berhasil membongkar tiga jaringan besar penipuan kartu kredit dan pencucian uang yang menyebabkan kerugian lebih dari €300 juta (sekitar $344 juta) dan memengaruhi lebih dari 4,3 juta pemegang kartu di 193 negara.

Aksi gabungan yang dinamai “Operation Chargeback” ini dilaksanakan pada 4 November 2025, melibatkan penyidik dari Jerman, Amerika Serikat, Kanada, Singapura, Luksemburg, Siprus, Spanyol, Italia, dan Belanda. Operasi tersebut dipimpin oleh jaksa Jerman bersama Federal Criminal Police Office (BKA), dengan koordinasi dari Eurojust dan Europol.

Operasi ini menargetkan 44 tersangka, termasuk operator jaringan, penyedia layanan pembayaran, perantara, hingga manajer risiko. Dari jumlah tersebut, 18 orang berhasil ditangkap, termasuk lima eksekutif dari empat perusahaan penyedia layanan pembayaran besar asal Jerman.

Di Jerman sendiri, otoritas melakukan 29 penggeledahan di delapan negara bagian, melibatkan lebih dari 250 petugas. Mereka menyita aset senilai lebih dari €35 juta di Jerman dan Luksemburg, termasuk mobil mewah, mata uang kripto, laptop, ponsel, serta berbagai perangkat digital lainnya.

“Penipuan ini diorganisir melalui tiga jaringan yang menipu jutaan pengguna kartu kredit dengan total 19 juta akun di 193 negara. Nilai kerugian diperkirakan mencapai sedikitnya €300 juta, dengan total percobaan penipuan mencapai lebih dari €750 juta,” ujar Eurojust.

Menurut Europol, para tersangka diduga memanfaatkan infrastruktur empat penyedia layanan pembayaran besar di Jerman untuk memproses dan mencuci hasil transaksi ilegal tersebut. Enam tersangka, termasuk eksekutif dan petugas kepatuhan, dituduh bekerja sama dengan jaringan kriminal itu dengan imbalan bayaran agar mereka dapat mengakses sistem pembayaran.

Antara tahun 2016 hingga 2021, jaringan tersebut menggunakan data kartu kredit untuk membuat lebih dari 19 juta langganan palsu di situs-situs layanan daring seperti pornografi, kencan, dan streaming. Nominal transaksi dipertahankan rendah, sekitar €50 per bulan, dengan deskripsi samar agar korban sulit mengenali aktivitas yang tidak sah di rekening mereka.

Selain itu, para pelaku memanfaatkan sejumlah perusahaan cangkang (shell companies) yang sebagian besar terdaftar di Inggris dan Siprus. Perusahaan-perusahaan ini digunakan untuk memproses transaksi palsu sekaligus mengurangi risiko terdeteksi atau terkena chargeback.

Direktur Eksekutif Europol, Catherine De Bolle, menyatakan bahwa keberhasilan operasi ini menunjukkan pentingnya kolaborasi lintas negara dalam menghadapi kejahatan siber modern.

“Operation Chargeback adalah bukti nyata kekuatan kerja sama internasional dalam membongkar jaringan kriminal kompleks. Dengan kemampuan analisis dan koordinasi lintas batas, kami berhasil menumpas sindikat yang menipu jutaan pengguna kartu kredit di seluruh dunia,” ujarnya.

Dalam minggu yang sama, pihak kepolisian Eropa juga menangkap sembilan tersangka pencuci uang yang terkait dengan jaringan penipuan mata uang kripto senilai lebih dari €600 juta (sekitar $689 juta) yang menargetkan korban di berbagai negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button