14 Agustus 2025 – Penegak hukum internasional berhasil menyita lebih dari $300 juta dalam bentuk aset cryptocurrency hasil kejahatan siber, dalam sebuah operasi besar anti-penipuan lintas negara. Operasi ini melibatkan kerja sama antara lembaga keamanan dari berbagai negara, termasuk unit kejahatan dunia maya dan otoritas perbankan.
Menurut laporan investigasi, aset yang disita berasal dari berbagai bentuk kejahatan daring, termasuk phishing, investment scam, penipuan romance scam, hingga kampanye ransomware berskala besar. Jaringan pelaku diketahui menggunakan sistem pencucian uang berbasis kripto yang kompleks untuk menyamarkan aliran dana, memanfaatkan layanan mixers dan pertukaran aset digital yang tidak mematuhi regulasi KYC (Know Your Customer).
Operasi ini menargetkan infrastruktur keuangan gelap yang menjadi tulang punggung pendanaan aktivitas kriminal di dunia maya. Tim penyidik berhasil melacak transaksi di blockchain menggunakan teknologi analitik canggih dan kerja sama dengan perusahaan analisis kripto swasta. Sejumlah dompet digital dibekukan, sementara investigasi lanjutan diarahkan untuk mengidentifikasi operator dan kaki tangan utama jaringan.
Pihak berwenang menekankan bahwa penyitaan ini bukan hanya kemenangan dalam mengamankan aset, tetapi juga langkah strategis untuk memutus aliran dana yang mendukung kelompok kejahatan siber global. Namun, para pakar memperingatkan bahwa pelaku kemungkinan akan mencari metode pencucian uang baru yang lebih canggih di masa depan.
Operasi ini menunjukkan pentingnya kolaborasi internasional dalam memerangi kejahatan siber lintas batas, terutama mengingat sifat anonim dan desentralisasi aset kripto yang kerap dimanfaatkan pelaku kriminal.
Sumber: BleepingComputer
