AS Sita Kripto Senilai $15 Miliar dari Gembong Penipuan “Pig Butchering”

Departemen Kehakiman Amerika Serikat (U.S. Department of Justice / DOJ) berhasil menyita aset kripto senilai $15 miliar dalam bentuk Bitcoin dari pemimpin kelompok kriminal Prince Group, organisasi yang terlibat dalam penipuan investasi kripto berskala global, dikenal juga sebagai romance baiting atau pig butchering scam.
Skema penipuan ini melibatkan pendekatan emosional di media sosial, aplikasi kencan, dan platform pesan instan untuk membangun kepercayaan korban, lalu mengarahkan mereka ke situs investasi palsu. Alih-alih diinvestasikan, dana para korban justru disedot ke akun yang dikuasai pelaku.
Operasi Global dan Eksploitasi Manusia
Berdasarkan dokumen pengadilan yang baru dibuka, jaringan kriminal Prince Group berbasis di Kamboja telah beroperasi sejak 2015 dengan lebih dari 100 perusahaan cangkang di lebih dari 30 negara. Kelompok ini mempekerjakan ribuan orang yang sebagian besar dipaksa bekerja di kamp tertutup untuk menjalankan penipuan daring.
Menurut rilis resmi DOJ, para korban eksploitasi manusia tersebut dikurung dalam kompleks besar berpagar tinggi dan kawat berduri, yang berfungsi sebagai kamp kerja paksa penuh kekerasan. Mereka dipaksa melakukan panggilan penipuan dan menipu korban global di bawah ancaman penyiksaan.
Selain itu, jaringan ini mengoperasikan pusat panggilan otomatis dengan jutaan nomor telepon untuk memperluas jangkauan penipuan, termasuk menargetkan warga AS dan Eropa.
Dalang Utama Masih Buron
Dalang di balik operasi ini diidentifikasi sebagai Chen Zhi, juga dikenal dengan nama Vincent, yang menjabat sebagai ketua Prince Group. Ia diduga secara langsung mengatur kamp penipuan, menyuap pejabat publik agar terhindar dari razia, serta menggunakan kekerasan terhadap pekerja yang mencoba melarikan diri.
Chen Zhi juga memerintahkan anak buahnya menggunakan teknik pencucian uang canggih seperti spraying dan funneling — yakni memecah dan mendistribusikan aset kripto ke ribuan alamat berbeda untuk menyamarkan asal-usul dana. Setelah itu, hasilnya ditukar ke mata uang fiat melalui bursa kripto atau disetorkan ke rekening bank.
Gaya Hidup Mewah dari Hasil Kejahatan
Sebagian besar hasil kejahatan tersebut digunakan untuk gaya hidup mewah, termasuk pembelian yacht, jet pribadi, rumah liburan, hingga karya seni mahal seperti lukisan Picasso yang dibeli di pelelangan New York City.
Sebagai bagian dari operasi penegakan hukum global, Departemen Keuangan AS melalui OFAC dan Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO) turut menjatuhkan sanksi kepada Chen Zhi dan 146 individu lain yang terlibat dalam jaringan Prince Group.
Kerugian Mencapai Puluhan Miliar Dolar
Menurut data OFAC, kerugian akibat penipuan investasi daring terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan total mencapai lebih dari $16,6 miliar di AS. Hanya pada tahun 2024 saja, warga Amerika diperkirakan kehilangan $10 miliar akibat operasi penipuan yang berbasis di Asia Tenggara — naik 66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Skema seperti yang dijalankan Prince Group kini menjadi salah satu ancaman finansial lintas negara paling besar yang melibatkan perdagangan manusia, penipuan siber, dan pencucian uang lintas batas.
Sumber: BleepingComputer








