Security

Polisi London Tangkap Dua Remaja Terkait Kasus Doxing Anak Akibat Serangan Siber di Rantai Nursery

London, 8 Oktober 2025 — Kepolisian Metropolitan London (Met Police) telah menangkap dua remaja berusia 17 tahun yang diduga terlibat dalam kasus kebocoran data dan doxing anak-anak setelah serangan ransomware terhadap jaringan nursery Kido di wilayah London Raya.

Kedua tersangka diamankan di rumah mereka di Bishop’s Stortford, Hertfordshire, dengan tuduhan pemerasan (blackmail) dan penyalahgunaan komputer (computer misuse).


Latar Belakang Serangan

Serangan ini diyakini terkait dengan insiden 25 September 2025, ketika Radiant Group, kelompok kejahatan siber yang terkenal dengan serangan pemerasan data, mengklaim telah mencuri data sensitif dan foto lebih dari 1.000 anak dari sistem Kido International.

Kido merupakan jaringan nursery dan prasekolah internasional yang melayani lebih dari 15.000 keluarga di Inggris, Amerika Serikat, India, dan Tiongkok. Setelah melakukan pembobolan, kelompok Radiant mengunggah foto dan alamat beberapa anak di situs kebocoran mereka di dark web sebagai upaya memaksa pihak Kido untuk membayar tebusan.

“Kami memiliki data sensitif lebih dari 1.000 anak, termasuk data orang tua, kerabat, serta seluruh karyawan dan data perusahaan,” tulis Radiant Group di situs mereka.

Namun pada 2 Oktober, para pelaku menghapus unggahan tersebut setelah gagal memeras Kido dan bahkan sempat melakukan panggilan ancaman langsung kepada sejumlah orang tua.


Keterlibatan Platform Pihak Ketiga

Setelah insiden terungkap, Kido menjelaskan bahwa data anak-anak yang dicuri diakses melalui layanan perangkat lunak Famly, platform yang digunakan nursery untuk berbagi informasi dan foto dengan orang tua.

CEO Famly, Anders Laustsen, menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran keamanan pada infrastruktur mereka dan bahwa pelanggan lain tidak terpengaruh.

“Kami telah melakukan investigasi menyeluruh dan dapat memastikan tidak ada pelanggaran pada sistem Famly. Kami selalu memprioritaskan keamanan dan privasi data,” jelas Laustsen.


Reaksi dan Tindakan Lanjutan

Direktur UK National Cyber Security Centre (NCSC), Jonathon Ellison, menyebut insiden ini sebagai “sangat mengganggu dan menyedihkan”, terutama karena menyasar anak-anak kecil.

Sementara itu, Will Lyne, Kepala Divisi Ekonomi dan Kejahatan Siber Met Police, mengatakan:

“Kami memahami bahwa laporan seperti ini menimbulkan kekhawatiran besar, khususnya bagi para orang tua dan wali. Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa kasus ini ditangani dengan sangat serius. Penangkapan ini adalah langkah penting, namun penyelidikan masih berlanjut untuk memastikan semua pelaku bertanggung jawab di pengadilan.”


Tren Baru: Remaja dalam Kejahatan Siber

Penangkapan ini menambah daftar panjang remaja Inggris yang terlibat dalam serangan siber besar. Sepanjang 2025, polisi telah menahan sejumlah remaja terkait serangan terhadap perusahaan besar seperti M&S, Co-op, Harrods, serta Transport for London (TfL).


Kasus Kido menjadi peringatan keras akan meningkatnya ancaman kejahatan siber yang melibatkan pelaku muda, serta pentingnya perlindungan data anak-anak dalam ekosistem pendidikan dan layanan daring.


Sumber: Metropolitan Police, NCSC, BleepingComputer

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button