News

Bocoran Benchmark Google Tensor G5 Ungkap Lonjakan Performa Signifikan, Masih di Bawah Snapdragon Flagship

Google Tensor G5, chip generasi terbaru besutan Google untuk perangkat Pixel, muncul dalam bocoran benchmark terbaru yang mengungkapkan peningkatan performa substansial dibanding pendahulunya. Meski demikian, hasil awal menunjukkan Tensor G5 masih tertinggal dari SoC flagship Qualcomm Snapdragon, khususnya seri 8 Gen 3 dan penerusnya.

Benchmark Geekbench: Lompatan Performa dari Generasi Sebelumnya

Berdasarkan data Geekbench 6, Tensor G5 meraih skor:

  • Single-core: sekitar 1.800 poin
  • Multi-core: mendekati 4.400 poin

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding Tensor G3, yang sebelumnya berada di kisaran 1.400 poin (single-core) dan 3.800 poin (multi-core). Ini menandakan bahwa Google telah memperbaiki bottleneck arsitektur dan meningkatkan efisiensi internal pada G5.

Peralihan ke Desain In-House Penuh

Tensor G5 kabarnya merupakan chip pertama yang sepenuhnya dirancang oleh Google, meninggalkan ketergantungan pada arsitektur Samsung seperti pada generasi sebelumnya. Proses fabrikasi diperkirakan menggunakan TSMC 3nm, yang memberikan efisiensi daya dan kepadatan transistor lebih tinggi.

Perubahan ini bertujuan membawa kontrol penuh dalam desain silikon, mirip strategi yang diterapkan Apple melalui lini chip M dan A-series mereka.

Masih di Bawah Snapdragon 8 Series Terbaru

Meski mengalami peningkatan, Tensor G5 masih tertinggal dari skor Snapdragon 8 Gen 3 dan 8+ Gen 4, yang mampu menembus:

  • Single-core: 2.200+
  • Multi-core: di atas 7.000 poin

Artinya, dalam konteks performa mentah, Tensor G5 belum mampu menyamai kekuatan penuh chip flagship Qualcomm, terutama untuk tugas-tugas intensif seperti gaming berat, rendering, atau multi-thread AI processing.

Namun, Google kemungkinan mengarahkan Tensor G5 lebih ke efisiensi daya dan AI on-device, bukan sekadar mengejar skor benchmark tinggi.

Fokus pada AI dan Integrasi Vertikal

Tensor G5 diperkirakan akan debut di Pixel 10 Series, dengan fokus utama pada:

  • Proses AI lokal untuk fitur kamera, voice-to-text, dan Google Assistant
  • Machine learning on-device dengan latensi rendah
  • Keamanan berbasis hardware, seperti Titan M security core

Pendekatan ini konsisten dengan strategi Google yang lebih mengutamakan pengalaman pengguna secara menyeluruh ketimbang hanya spesifikasi teknis.


Sumber: TechPowerUp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button