Menurut laporan DigiTimes, Intel berencana menaikkan harga sejumlah prosesor desktop generasi ke-13 “Raptor Lake” sekitar 10% mulai kuartal keempat 2025. Penyesuaian ini disebut akan diterapkan melalui kontrak baru, dengan alasan keterbatasan inventori dan kenaikan biaya produksi untuk mempertahankan portofolio produk lama.
Harga Baru Raptor Lake
Prosesor RPL-S standar yang sebelumnya diperdagangkan di kisaran $150–$160 diperkirakan akan naik menjadi sekitar $170–$180. Kondisi ini memicu kekhawatiran di kalangan OEM, terutama karena inventori yang terbatas menjelang musim belanja akhir tahun, sehingga menyulitkan mereka menawarkan diskon kompetitif tanpa mengorbankan margin keuntungan.
Pasar PC dalam Tekanan
Keterbatasan pasokan Raptor Lake terjadi di tengah kenaikan harga memori dan permintaan yang belum kuat terhadap prosesor Core Ultra 200S. Generasi terbaru dengan fitur AI ternyata tidak langsung mencuri perhatian pasar karena performa awalnya justru dinilai kalah dibanding Raptor Lake maupun Raptor Lake Refresh. Akibatnya, vendor masih banyak mengandalkan chip generasi sebelumnya yang lebih hemat biaya.
Beberapa SKU Raptor Lake bahkan dijual lebih murah hingga $200 dibanding seri terbaru, tanpa memperhitungkan biaya tambahan untuk motherboard baru dan transisi dari DDR4 ke DDR5. Situasi ini memperpanjang siklus hidup prosesor lama, apalagi dengan dukungan dari pihak ketiga yang masih memproduksi pada node lama.
Implikasi ke Depan
Dengan berakhirnya dukungan Windows 10 dan mendekatnya musim liburan, kenaikan harga ini akan menjadi ujian bagi produsen PC. Mereka harus memilih antara mempertahankan harga kompetitif untuk konsumen atau melindungi margin keuntungan di tengah pasokan terbatas.
Sumber: DigiTimes via Tom’s Hardware
