16 Agustus 2025 – Intel memperlihatkan inovasi terbaru dengan memperkenalkan system-on-chip (SoC) berbasis ARM yang diproduksi menggunakan proses manufaktur 18A. Produk ini bukan ditujukan sebagai komersialisasi langsung, melainkan sebagai desain referensi untuk menunjukkan kemampuan manufaktur Intel Foundry Services (IFS) dalam menangani arsitektur non-x86 dengan proses fabrikasi paling canggih mereka.
Node 18A sendiri merupakan teknologi manufaktur mutakhir Intel yang menawarkan peningkatan besar dalam efisiensi daya dan kerapatan transistor, sekaligus memanfaatkan teknologi RibbonFET dan PowerVia untuk memperbaiki aliran daya serta performa keseluruhan chip. Dengan membawa ARM ke dalam node ini, Intel ingin menunjukkan fleksibilitas lini produksinya sekaligus menarik minat dari klien yang membutuhkan pembuatan chip dengan kebutuhan spesifik.
Kehadiran SoC referensi berbasis ARM ini mempertegas strategi Intel dalam merangkul ekosistem yang lebih luas, tidak hanya terbatas pada prosesor x86. Hal ini dapat membuka peluang bagi vendor perangkat mobile, IoT, maupun edge computing yang menginginkan performa tinggi dengan konsumsi daya efisien.
Langkah ini juga menjadi sinyal bahwa Intel ingin menegaskan diri sebagai pemain kuat dalam bisnis foundry global, bersaing langsung dengan TSMC dan Samsung. Dengan memperlihatkan dukungan terhadap desain ARM di node 18A, Intel memperluas daya tariknya bagi berbagai mitra potensial di industri semikonduktor.
Bagi pasar, showcase ini menunjukkan arah masa depan industri chip yang semakin kolaboratif. Perusahaan semikonduktor kini dituntut tidak hanya untuk menawarkan arsitektur unggulan, tetapi juga fleksibilitas manufaktur guna memenuhi kebutuhan beragam pelanggan.
Sumber: TechPowerUp
