AS Sita USD 1 Juta Kripto dari Geng Ransomware BlackSuit

13 Agustus 2025 – Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan penyitaan aset kripto senilai lebih dari USD 1 juta yang dikaitkan dengan geng ransomware BlackSuit. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melemahkan operasi kejahatan siber yang menargetkan organisasi di seluruh dunia.
Rincian Operasi Penyitaan
Menurut Departemen Kehakiman AS, penyitaan dilakukan setelah investigasi mendalam yang melibatkan kerja sama antar lembaga, termasuk FBI dan badan penegak hukum internasional. Dana tersebut dilacak melalui analisis blockchain, yang mengidentifikasi dompet kripto milik operator BlackSuit.
Aset yang disita diyakini berasal dari pembayaran tebusan para korban, termasuk perusahaan swasta dan institusi publik, yang terpaksa membayar setelah sistem mereka dienkripsi oleh ransomware.
Profil Geng BlackSuit
BlackSuit dikenal sebagai kelanjutan dari geng Royal Ransomware, yang sebelumnya juga terlibat dalam serangan besar terhadap berbagai sektor, termasuk kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan. Mereka menggunakan model double extortion, di mana data korban tidak hanya dienkripsi tetapi juga dicuri, dengan ancaman akan dipublikasikan jika tebusan tidak dibayar.
Dampak dan Pesan Pemerintah
Pejabat AS menegaskan bahwa operasi ini mengirim pesan tegas kepada kelompok ransomware bahwa keuntungan finansial mereka dapat dilacak dan disita, bahkan jika menggunakan mata uang kripto. Pemerintah juga mengimbau korban untuk segera melaporkan insiden dan tidak langsung membayar tebusan.
Langkah Pencegahan
Pakar keamanan siber menyarankan organisasi untuk:
- Memperkuat sistem cadangan data (backup) yang terisolasi dari jaringan utama.
- Memperbarui perangkat lunak dan sistem secara rutin.
- Menggunakan autentikasi multi-faktor di semua akun penting.
- Melakukan pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan.
Operasi ini menjadi bukti bahwa meskipun kelompok ransomware berusaha menyamarkan jejak mereka, investigasi digital forensik dapat mematahkan perlindungan yang mereka andalkan.
Sumber: BleepingComputer