Tuxedo Resmi Hentikan Proyek Laptop Linux Berbasis Snapdragon X Elite

Tuxedo Computers mengumumkan bahwa mereka menghentikan pengembangan laptop Linux berbasis Qualcomm Snapdragon X1 Elite, setelah menghadapi berbagai kendala yang dinilai tidak dapat diselesaikan dalam waktu yang wajar. Brand yang dikenal dengan laptop Linux berkinerja tinggi ini menyebutkan bahwa proyek tersebut terhambat oleh masalah kompatibilitas, kekurangan dukungan driver, serta keterbatasan platform yang dinilai belum matang untuk kebutuhan Linux modern.

Salah satu hambatan terbesar adalah tidak adanya dukungan BIOS update di bawah Linux, yang kemudian berdampak pada aspek penting lain seperti kontrol kipas, virtualisasi, serta dukungan penuh terhadap port USB4 berkecepatan tinggi. Tuxedo juga menjelaskan bahwa keunggulan utama laptop berbasis Arm—yakni daya tahan baterai lama—tidak dapat dicapai pada Linux dengan prosesor Snapdragon X1E saat ini.

Menurut Tuxedo, dibutuhkan “beberapa bulan tambahan” untuk bisa menyiapkan unit ritel. Namun, jika tetap memaksakan peluncuran, perangkat yang dijual kemungkinan akan menggunakan hardware yang sudah ketinggalan zaman, mengingat Snapdragon X2 Elite (X2E) sebagai generasi penerus telah diumumkan pada September 2025 dan diproyeksikan tersedia pada paruh pertama 2026.

Kendala Arsitektur dan Dukungan Platform

Tuxedo memaparkan sejumlah masalah teknis mengapa platform ini dinilai belum cocok untuk Linux:

• Durasi baterai jauh dari ekspektasi perangkat Arm.
• Tidak ada mekanisme BIOS update melalui Linux.
• Kontrol kipas belum didukung.
• Virtualisasi dengan KVM tidak dapat dijalankan pada model prototipe.
• Transfer rate USB4 tidak mencapai performa penuh.
• Dekoding video secara hardware dimungkinkan, tetapi banyak aplikasi belum memiliki dukungan yang diperlukan.

Dengan kondisi tersebut, melanjutkan pengembangan dianggap tidak masuk akal karena tidak ada jaminan bahwa fitur-fitur inti yang layak diharapkan pengguna akan siap pada akhirnya.

Meski proyek dihentikan, Tuxedo berkomitmen menyumbangkan device tree dan seluruh perkembangan yang telah dicapai ke mainline Linux kernel. Kontribusi ini memungkinkan komunitas untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai, dan membuka peluang bagi dukungan Snapdragon di Linux untuk berkembang lebih matang di masa depan.

Sumber: Tuxedo Computers