News
Harga NAND Flash Diprediksi Naik 5–10% di Q3 2025, Meski Permintaan Smartphone Masih Lesu
Menurut laporan TrendForce, harga kontrak NAND Flash diperkirakan akan naik 5–10% pada kuartal ketiga 2025, didorong oleh pemulihan permintaan enterprise SSD dan strategi pengendalian pasokan dari produsen. Namun, pertumbuhan di segmen eMMC dan UFS tetap terbatas akibat lemahnya pasar smartphone.
Ringkasan
Laporan pasar terbaru dari TrendForce mengungkapkan bahwa harga NAND Flash kontrak diprediksi naik 5–10% pada Q3 2025. Pendorong utama berasal dari pemulihan kebutuhan SSD enterprise, sementara permintaan di sektor konsumen, khususnya smartphone, masih stagnan.
Poin Penting Laporan:
- Permintaan SSD Enterprise Naik: Didorong oleh peningkatan investasi pada server AI dan infrastruktur cloud.
- Pasokan NAND Tetap Ketat: Produsen besar seperti Samsung, SK hynix, dan Kioxia mempertahankan pendekatan konservatif dalam ekspansi output.
- Permintaan Konsumen Lemah: Pasar smartphone stagnan, menyebabkan pertumbuhan terbatas di sektor eMMC dan UFS.
- Peningkatan ASP (Average Selling Price): ASP SSD enterprise meningkat paling signifikan, diikuti oleh SSD client dan kartu memori.
- Dampak Jangka Panjang: Kenaikan harga bisa memperlambat penurunan harga SSD konsumen, tetapi tetap lebih stabil dibanding tahun lalu.
Keunggulan Data
- Laporan TrendForce didasarkan pada analisis menyeluruh terhadap rantai pasokan NAND global, termasuk faktor produksi, stok distributor, dan proyeksi OEM besar.
Target Industri Terdampak
- Pabrikan SSD dan OEM PC
- Pusat data & cloud provider
- Pabrikan smartphone & perangkat mobile
- Distributor NAND & storage module
Harga dan Ketersediaan
Tidak disebutkan harga spesifik, namun konsumen disarankan untuk mengantisipasi kenaikan harga SSD dan kartu memori dalam waktu dekat, terutama pada Q3 dan Q4 2025.