Nintendo Switch 2 Dikecam karena Performa Layar Buruk: 120Hz Tapi Respons Seperti 30FPS
Nintendo Switch 2, konsol generasi terbaru dari Nintendo, sedang ramai diperbincangkan setelah muncul laporan tentang kualitas layarnya yang dianggap mengecewakan. Meski hadir dengan panel 120Hz, banyak pihak mengkritik bahwa respons time layarnya setara dengan 30FPS, yang berdampak pada pengalaman bermain yang kurang mulus dan responsif.
Masalah Performa Layar di Nintendo Switch 2
Menurut berbagai pengujian dan hands-on awal, layar Switch 2 mengalami masalah utama pada respons time piksel. Meskipun mendukung refresh rate tinggi 120Hz, pergerakan gambar pada layar justru terlihat blur, ghosting, dan terasa seperti berjalan di frame rate rendah.
Permasalahan yang Ditemukan:
- Blur Motion Tinggi: Gerakan cepat terlihat buram.
- Ghosting: Bayangan dari objek bergerak tertinggal di layar.
- Latency Tinggi: Respons input terasa lambat, mirip pengalaman di 30FPS.
Spek Layar yang Disorot
- Refresh Rate: 120Hz
- Resolusi: Belum dikonfirmasi resmi, namun diperkirakan 1080p saat handheld
- Teknologi Panel: Kemungkinan IPS LCD atau OLED murah
- Respons Time: Sangat lambat, diperkirakan di atas 30ms
Kekecewaan Komunitas Gamer
Banyak gamer dan analis teknologi kecewa, mengingat refresh rate tinggi tidak berguna tanpa respons time yang baik. Ini membuat Switch 2 terlihat buruk dibandingkan dengan handheld gaming lainnya seperti Steam Deck OLED, ROG Ally, atau Lenovo Legion Go yang menawarkan layar lebih responsif dan tajam.
Tanggapan Nintendo
Hingga saat ini, Nintendo belum memberikan pernyataan resmi terkait isu performa layar ini. Namun, banyak yang berharap bahwa ini hanyalah versi prototipe dan akan ada perbaikan sebelum perilisan resmi.
Harapan dan Catatan
Nintendo selama ini memang lebih fokus pada inovasi gameplay dibanding spesifikasi teknis. Namun, di era gaming saat ini, kualitas layar menjadi faktor penting terutama untuk game dengan grafis cepat seperti racing, fighting, atau shooter.
Jika tidak ada perubahan, kelemahan ini bisa menjadi titik lemah besar untuk Switch 2 di pasar handheld premium.