NewsSecurity

Cloudflare Mitigasi Serangan DDoS Rekor 7,3 Tbps yang Menyerang Penyedia Hosting

Pendahuluan

Pada pertengahan Mei 2025, Cloudflare secara otomatis berhasil memblokir serangan DDoS (Distributed Denial of Service) berkapasitas 7,3 terabit per detik (Tbps)—atau yang setara 37,4 TB data dalam 45 detik—yang ditujukan pada salah satu penyedia hosting ternama.

Apa itu DDoS?

Serangan DDoS bertujuan untuk membanjiri server target dengan trafik palsu hingga kelebihan beban, menyebabkan gangguan layanan. Serangan ini menggunakan banyak sumber, seperti komputer dan perangkat IoT yang terinfeksi.


Rincian Serangan 7,3 Tbps

  • Puncak Trafik: 7,3 Tbps, setara 7.500 jam streaming HD.
  • Total Data Terkirim: 37,4 TB hanya dalam 45 detik.
  • Jumlah Sumber Serangan: 122.145 alamat IP dari 161 negara, sebagian besar dari Brasil, Vietnam, Taiwan, Tiongkok, Indonesia, dan Ukraina.
  • Distribusi Port: Berkisar 21.925 hingga 34.517 port per detik, menyulitkan deteksi firewall tradisional.

Teknik Serangan: Multi‑Vector & UDP Flood

Serangan tersebut melibatkan berbagai teknik:

  • UDP Flood (99,996 % trafik serangan)
  • Refleksi QOTD, Echo, NTP
  • Mirai-botnet UDP flood
  • Portmap flood, dan RIPv1 amplification

Strategi lampau ini memanfaatkan perangkat lama/ salah konfigurasi untuk memperluas dampak serangan.


Bagaimana Cloudflare Menangkal

Cloudflare menggunakan layanan Magic Transit yang menyebarkan trafik serangan ke 477 data center di 293 lokasi global. Teknologi canggih seperti fingerprinting real-time, intra-data center gossip, dan pembuatan aturan otomatis memungkinkan mitigasi tanpa campur tangan manusia.

Lebih lanjut, indikator serangan (IoC) segera dimasukkan ke dalam DDoS Botnet Threat Feed milik Cloudflare, yang diikuti oleh lebih dari 600 organisasi — membantu proteksi proaktif.


Tren Serangan DDoS di Tahun 2024–2025

  • Tahun 2024: Cloudflare memblokir 21,3 juta serangan DDoS, meningkat 53 % dari 2023.
  • Lonjakan drastis pada serangan >1 Tbps: naik 1.885 % di Q4 2024.
  • Beberapa rekor sebelumnya:
    • 5,6 Tbps (Januari 2025) oleh Mirai‑variant.
    • 3,8 Tbps (Oktober 2024) dalam kampanye selama sebulan.

Pelajaran & Rekomendasi

  1. Skalabilitas Proteksi DDoS
    Perlu platform bermitra dengan jaringan global besar dan kapasitas melebihi serangan berpotensi terbesar (≥100 Tbps).
  2. Mitigasi Otomatis & Cepat
    Serangan hiper-volumetrik hanya bertahan menit—proteksi manual tidak cukup.
  3. Pantau dan Update IoC
    Mengadopsi threat feed untuk pencegahan proaktif meningkatkan keamanan infrastruktur.
  4. Konsolidasi Multi‑Vector Defense
    Firewall tradisional saja tidak memadai—perlindungan harus mencakup berbagai protokol dan vektor serangan.

Kesimpulan

Serangan DDoS 7,3 Tbps oleh botnet global memperlihatkan evolusi ancaman siber. Cloudflare mempertegas bahwa jaringan global, automation real-time, dan intelijen kolektif adalah formulasi terbaik untuk mempertahankan layanan online tetap stabil dan aman.

Sumber:

  • Cloudflare blokir serangan DDoS 7,3 Tbps
  • Data tren serangan DDoS 2024–2025
  • Rekor sebelumnya: 3,8 Tbps Oktober 2024

Ahmandonk

Ahman, dikenal sebagai Ahmandonk, adalah content creator asal Indonesia yang gemar berbagi seputar teknologi, perjalanan, kuliner, dan aviasi. Lewat blog Ahmandonk.com dan kanal YouTube AhmandonkVLOG, ia membagikan review gadget, unboxing, vlog perjalanan, dan pengalaman kuliner, dengan gaya yang santai dan informatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button