Intel Akan Akuisisi Startup Chip AI SambaNova

Menurut laporan terbaru, Intel telah menandatangani kesepakatan awal untuk mengakuisisi SambaNova Systems, sebuah startup chip AI, dengan syarat yang belum diungkapkan. Kesepakatan ini masih berupa term sheet non-binding, sehingga dapat dibatalkan kapan saja sebelum finalisasi.
CEO Intel saat ini, Lip-Bu Tan, diketahui juga menjabat sebagai ketua dewan SambaNova, memberi Intel wawasan mendalam mengenai operasi perusahaan tersebut. SambaNova sendiri telah mengumpulkan pendanaan sebesar USD 1,14 miliar hingga awal 2025, menunjukkan kepercayaan besar investor terhadap teknologi yang dikembangkan.
Teknologi SambaNova
SambaNova mengembangkan chip AI berbasis Reconfigurable Dataflow Unit (RDU), yang dirancang untuk mendukung inferensi model dengan triliunan parameter. Produk unggulannya, SambaRack, merupakan solusi rack-scale dengan kemampuan generasi ke-4 RDU:
- 1.040 RDU cores
- 653 TeraFLOPS BF16 compute
- 520 MB on-chip memory
- 64 GB HBM3
- 1,5 TB DDR memory eksternal
Spesifikasi ini memungkinkan pemrosesan model bahasa besar (LLM) dengan efisiensi tinggi.

Integrasi ke Portofolio Intel
Jika akuisisi ini berhasil, masih belum jelas bagaimana Intel akan mengintegrasikan teknologi SambaNova ke dalam portofolio AI yang sudah ada.
Intel sebelumnya telah mengakuisisi:
- Movidius → teknologi NPU yang kini terintegrasi ke prosesor Intel.
- Habana Labs → pengembang Gaudi AI accelerator, meski adopsinya di pusat data relatif terbatas dibanding solusi AMD/NVIDIA.
Intel berencana menggabungkan IP Gaudi ke dalam akselerator generasi berikutnya, Jaguar Shores, untuk kebutuhan training dan inferensi. Dengan SambaNova, pertanyaan besar adalah apakah teknologi RDU akan dipertahankan sebagai produk mandiri atau dilebur ke dalam lini produk Intel.
Implikasi Akuisisi
Akuisisi ini berpotensi memperkuat posisi Intel di pasar AI yang semakin kompetitif, terutama menghadapi dominasi NVIDIA dan AMD. Dengan teknologi RDU yang unik, Intel dapat memperluas kapabilitasnya dalam mendukung model AI berskala besar, sekaligus menambah diversifikasi produk di sektor akselerator.
Sumber: Wired








