Security

Dua Remaja Inggris Tudingan Anggota ‘Scattered Spider’ Mengaku Tidak Bersalah atas Peretasan Transport for London

Dua remaja Inggris yang diduga bagian dari kelompok peretas Scattered Spider menyatakan tidak bersalah atas tuduhan terkait peretasan Transport for London (TfL) yang terjadi pada Agustus 2024. Insiden tersebut menyebabkan kerugian finansial bernilai jutaan pound serta mengakibatkan kebocoran data pelanggan.

Kedua terdakwa, Thalha Jubair (19) dari London Timur dan Owen Flowers (18) dari Walsall, ditangkap di rumah masing-masing pada September 2024 oleh National Crime Agency (NCA) bekerja sama dengan City of London Police. Flowers sebelumnya juga pernah ditahan terkait serangan terhadap TfL, namun dibebaskan dengan jaminan setelah pemeriksaan awal.

Menurut laporan Sky News, keduanya kini mengajukan pembelaan tidak bersalah di Southwark Crown Court atas tuduhan penyalahgunaan komputer dan penipuan. Dakwaan menuduh para terdakwa menyebabkan atau berisiko menyebabkan kerusakan serius terhadap kesejahteraan manusia, baik secara sengaja maupun secara sembrono.

TfL awalnya menyatakan pada 2 September 2024 bahwa tidak ditemukan bukti kompromi data pelanggan. Namun, investigasi lanjutan menunjukkan bahwa data pribadi seperti nama, alamat, dan rincian kontak pelanggan ternyata ikut terekspos. Walaupun serangan tersebut tidak mengganggu layanan transportasi, insiden ini menyebabkan gangguan terhadap sistem online, proses internal, serta kemampuan TfL untuk menangani pengembalian dana. TfL sendiri melayani lebih dari 8,4 juta warga London melalui jaringan permukaan, kereta bawah tanah, dan Crossrail.

Selain kasus TfL, Flowers juga menghadapi dakwaan lain atas dugaan konspirasi menyerang jaringan SSM Health Care Corporation dan Sutter Health di Amerika Serikat. Sementara itu, Jubair menghadapi tuduhan tambahan karena tidak mengungkapkan kata sandi yang disita dari dirinya pada Maret 2025.

NCA sebelumnya memperingatkan meningkatnya ancaman dari kelompok kriminal siber yang berbasis di negara-negara berbahasa Inggris, dengan Scattered Spider sebagai salah satu contoh paling mencolok. Kepala National Cyber Crime Unit, Paul Foster, menegaskan bahwa serangan terhadap TfL menyebabkan gangguan besar dan kerugian jutaan pound pada infrastruktur nasional Inggris.

Departemen Kehakiman Amerika Serikat juga telah mendakwa Jubair atas konspirasi melakukan penipuan komputer, pencucian uang, dan penipuan melalui layanan daring. Dakwaan tersebut terkait dengan sedikitnya 120 pelanggaran jaringan antara Mei 2022 hingga September 2025 yang menargetkan 47 organisasi di AS, termasuk upaya pemerasan global dan serangan terhadap entitas infrastruktur penting dan pengadilan federal. Dokumen pengadilan mengungkapkan bahwa korban telah membayar lebih dari 115 juta dolar kepada Jubair dan rekannya dalam bentuk tebusan.

Pada Juli lalu, NCA menangkap empat tersangka lainnya yang diduga terkait Scattered Spider, dengan target mencakup sejumlah peritel besar di Inggris seperti Marks & Spencer, Harrods, dan Co-op.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button