Google Klaim Semua Orang Akan Bisa “Vibe Code” Game Sendiri Sebelum Akhir Tahun Ini

Mountain View, California — Google kembali menarik perhatian dunia pengembang dengan janji ambisius: setiap orang akan bisa membuat video game hanya dengan “vibe coding” lewat Google AI Studio, sebelum tahun 2025 berakhir.
Konsep vibe coding—yakni menciptakan aplikasi hanya lewat ide atau perintah natural tanpa menulis kode manual—menjadi salah satu daya tarik utama teknologi generative AI. Namun sejauh ini, kemampuan tersebut masih lebih banyak bersifat konseptual daripada praktis.

🎮 Dari Web App ke Game: Langkah Berani Google AI Studio
Menurut Logan Kilpatrick, Product Lead di Google AI Studio, pembaruan terbaru platform tersebut akan memungkinkan siapa pun untuk “vibe code” bukan hanya aplikasi, tapi juga video game.
“Setiap orang akan bisa vibe code game mereka sendiri pada akhir tahun ini,”
tulis Logan melalui akun X (Twitter).
Kilpatrick menambahkan bahwa pendekatan ini akan membuka jalan bagi 100 juta ‘developer baru’, yakni orang-orang yang ingin membuat game tetapi tidak ingin berhadapan langsung dengan bahasa pemrograman seperti C, C#, atau C++.
“Banyak orang bersemangat menciptakan game, namun kehilangan motivasi begitu dihadapkan pada bahasa pemrograman kompleks. Vibe coding menghapus hambatan itu,” ujarnya.
🧠 AI Studio: Kode, API, dan Aplikasi Terhubung Otomatis
Google menjelaskan dalam blog resminya bahwa AI Studio kini mampu memahami kebutuhan pengguna dan otomatis menghubungkan model serta API yang tepat untuk membangun aplikasi.
Sebagai contoh, jika pengguna ingin membuat aplikasi penghasil gambar, AI Studio akan otomatis menghubungkannya dengan Google Nano Banana API tanpa perlu konfigurasi manual.
“Kami telah membuat proses pembuatan aplikasi AI yang kuat dan kaya fitur menjadi sangat mudah,” tulis Google dalam pernyataannya.
⚙️ Masih Terbatas, Tapi Menjanjikan
Meski demikian, Logan mengakui bahwa “vibe-coded games” generasi pertama tidak akan setara dengan game AAA seperti Civilization atau Elden Ring.
Sebaliknya, fitur ini akan lebih cocok untuk game sederhana buatan komunitas atau kelompok kecil, misalnya game interaktif bersama teman.
“Kebanyakan akan berskala kecil—game yang dibuat untuk bersenang-senang dengan teman,”
tulis Logan.
“Namun dalam kasus langka, bisa saja seseorang menciptakan sesuatu yang viral.”
Saat ini, kemampuan vibe coding untuk game masih sangat terbatas—pengguna baru bisa membuat proyek sederhana seperti klon Wordle atau game puzzle berbasis teks.
🔮 Gemini 3.0 Bisa Jadi Kunci
Rumor terbaru menyebutkan bahwa Google tengah menyiapkan Gemini 3.0, model AI generasi berikutnya yang dikabarkan akan membawa peningkatan besar dalam pemahaman konteks, kreativitas, dan pemrosesan multimodal (teks, gambar, suara, dan video).
Jika benar, Gemini 3.0 bisa menjadi fondasi utama di balik kemampuan vibe coding video game secara menyeluruh.
🧩 Kesimpulan
Meskipun saat ini vibe coding belum bisa menggantikan peran pengembang profesional, langkah Google ini membuka peluang baru di dunia no-code dan AI-assisted development.
Jika janji tersebut terealisasi, maka akhir 2025 bisa menjadi awal era baru “kreativitas instan”, di mana siapa pun bisa membuat game hanya dengan imajinasi dan deskripsi naratif.
Sumber: Google








