Senator AS Tom Cotton memperkenalkan Chip Security Act, sebuah RUU yang mengusulkan penggunaan teknologi pelacakan lokasi untuk mencegah chip AI canggih buatan AS jatuh ke tangan yang salah, khususnya ke China.
Langkah ini muncul di tengah kekhawatiran bahwa chip berperforma tinggi buatan Nvidia dan perusahaan AS lainnya bisa digunakan oleh negara-negara seperti China untuk pengembangan kecerdasan buatan militer dan sistem pengawasan.
Inti dari Chip Security Act:
- Wajib Pelacakan Lokasi:
Semua chip AI yang tunduk pada kontrol ekspor, termasuk produk yang mengandung chip tersebut, harus memiliki sistem pelacakan lokasi internal untuk mendeteksi penyelundupan atau pengalihan penggunaan. - Sanksi & Pelaporan:
Perusahaan wajib melaporkan segala upaya penghindaran pelacakan atau pengalihan ilegal ke Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS. - Kontrol Lebih Ketat:
Pemerintah AS ingin memastikan bahwa teknologi strategis ini tidak digunakan untuk memperkuat kekuatan militer asing atau melanggar kepentingan nasional.
Respons dan Dampaknya
Langkah ini dinilai cukup agresif dan bisa berdampak besar pada industri chip global. Pengawasan terhadap chip berperforma tinggi seperti Nvidia H100 dan A100 bisa menjadi lebih ketat, terutama jika digunakan di luar wilayah yang diizinkan.
Undang-undang ini juga memperluas tanggung jawab produsen dan eksportir chip untuk memantau penggunaan akhir dan memastikan bahwa chip tidak disalahgunakan oleh pihak asing.
