Ransomware Kini Mengincar CPU: Ancaman Baru yang Perlu Diwaspadai
Serangan ransomware tidak lagi terbatas pada sistem operasi atau file pengguna. Menurut laporan dari MakeUseOf, kini ransomware dapat menargetkan firmware CPU, seperti BIOS dan UEFI, yang merupakan bagian kritis dari perangkat keras komputer. Serangan semacam ini sulit dideteksi oleh perangkat lunak antivirus tradisional karena beroperasi di bawah sistem operasi, menjadikannya ancaman yang lebih berbahaya dan sulit diatasi.
Bagaimana Ransomware Menargetkan CPU?
Ransomware yang menargetkan firmware CPU dapat menginfeksi BIOS atau UEFI, yang mengontrol proses booting komputer. Setelah terinfeksi, malware ini dapat mengunci sistem secara permanen, mencegah pengguna mengakses data atau bahkan memulai ulang perangkat. Karena firmware berada di luar jangkauan sistem operasi, serangan ini seringkali tidak terdeteksi oleh perangkat lunak keamanan konvensional.
Langkah-Langkah Perlindungan
Untuk melindungi perangkat dari serangan ransomware yang menargetkan CPU, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
-
Perbarui Firmware Secara Berkala: Pastikan BIOS atau UEFI selalu diperbarui ke versi terbaru yang disediakan oleh produsen perangkat keras.
-
Aktifkan Secure Boot: Fitur ini membantu mencegah perangkat memuat perangkat lunak yang tidak sah selama proses booting.
-
Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Mendukung Proteksi Firmware: Beberapa solusi keamanan canggih menawarkan perlindungan terhadap serangan yang menargetkan firmware.
-
Lakukan Backup Data Secara Teratur: Simpan salinan data penting di lokasi yang terpisah dan aman untuk meminimalkan dampak jika terjadi serangan.
-
Waspadai Phishing dan Lampiran Email Mencurigakan: Banyak serangan ransomware dimulai melalui email phishing. Selalu periksa keaslian email sebelum membuka lampiran atau mengklik tautan.
Kesimpulan
Ancaman ransomware yang menargetkan CPU menunjukkan bahwa pelaku kejahatan siber terus mengembangkan metode serangan yang lebih canggih. Pengguna dan organisasi harus meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah proaktif untuk melindungi perangkat mereka, termasuk memperbarui firmware, menggunakan fitur keamanan seperti Secure Boot, dan melakukan backup data secara rutin.
