11 Agustus 2025 – Industri memori global tengah menghadapi kelangkaan struktural pada chip DDR4 dan LPDDR4 di paruh kedua 2025. Penurunan produksi yang dibarengi permintaan stabil hingga meningkat telah mendorong lonjakan harga secara signifikan di berbagai pasar.
Penyebab Kelangkaan
Menurut analisis industri, ada beberapa faktor utama yang memicu kondisi ini:
- Peralihan produksi ke DDR5 dan LPDDR5 – Produsen memori besar mengalihkan sebagian besar kapasitas pabrik mereka ke generasi terbaru, mengurangi output DDR4/LPDDR4.
- Permintaan berkelanjutan dari perangkat lama – Server, PC bisnis, dan perangkat mobile generasi sebelumnya masih banyak yang bergantung pada DDR4 dan LPDDR4.
- Stok rantai pasok menipis – Distributor dan OEM menghadapi keterbatasan stok akibat tidak adanya buffer yang memadai.
Dampak ke Harga Pasar
Harga kontrak DDR4 dan LPDDR4 telah mengalami kenaikan tajam dalam beberapa bulan terakhir. Diperkirakan tren ini akan berlanjut hingga akhir tahun, dengan kenaikan yang bisa mencapai 20–30% tergantung kapasitas dan spesifikasi modul.
Kenaikan harga ini tidak hanya memengaruhi pelaku industri besar, tetapi juga pembeli ritel yang akan melihat harga RAM meningkat di pasar konsumen.
Efek terhadap Industri dan Konsumen
Kelangkaan ini berdampak pada berbagai sektor, mulai dari data center yang masih mengoperasikan infrastruktur berbasis DDR4, produsen laptop entry-level, hingga perusahaan manufaktur perangkat IoT yang masih menggunakan LPDDR4 karena efisiensi dayanya.
Beberapa produsen perangkat bahkan mempertimbangkan untuk menaikkan harga produk akhir atau mempercepat transisi ke DDR5/LPDDR5 untuk menghindari biaya memori yang terus naik.
Prospek ke Depan
Analis memperkirakan kondisi pasokan yang ketat ini akan bertahan setidaknya hingga pertengahan 2026, kecuali ada perubahan signifikan pada kapasitas produksi atau penurunan permintaan mendadak.
Sumber: TechPowerUp
