Confucius

Confucius terlahir dengan nama Kong Zi (Chow Yun Fat) di kerajaan yang dipimpin dinasti Lu. Kong bukan hanya seorang guru namun juga menjadi penasihat Jenderal Ji (Chen Jian Bin) meski akhirnya politik juga yang membuat filsuf agung ini meninggalkan kerajaan dan memilih berkelana dari kota ke kota.

Kong sempat menikahi Qi Quan (Zhang Kai Li) dan keduanya dianugerahi dua orang anak: Kong Rao (Chen Rui) dan Kong Li (Qiao Zhen Yu). Awalnya kehidupan Kong terlihat mapan namun saat Jenderal Ji melihat visi Kong sebagai sebuah ancaman buat kelangsungan kerajaan Lu, Kong lantas memutuskan untuk meninggalkan kerajaan dan berkelana untuk menekuni ilmu yang ia pelajari.

Dalam perjalanannya, Kong banyak menghadapi tantangan. Banyak orang yang tak bisa menerima pandangan hidup Kong dan penolakan selalu menjadi bagian dari perjalanan panjang Kong. Dalam perjalanan ini pula Kong bertemu Lao Zi (Jiao Huang) dan belajar banyak dari filsuf ini. Kong lantas mengabdikan sembilan tahun terakhirnya untuk mengembangkan paham Confusianism dan sempat menulis buku berjudul Five Classic.

Konon sutradara Hu Mei memang bukan orang baru soal film drama berdasar fakta sejarah. Sebelumnya sutradara ini sudah sering membuat film televisi serupa, jadi menggarap kisah hidup Confucius bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Di saat yang sama, langkah ini juga sedikit menjebak Hu Mei karena fakta juga menyebutkan kalah kisah hidup Confucius sebenarnya tak banyak berisi kisah dramatis yang artinya akan sulit membawa kisah ini ke layar lebar.

Tak banyak sisi dramatis berisiko membuat film ini jadi sesuatu yang membosankan dan nyatanya memang itulah yang terjadi. Tak bisa disangkal jika ajaran Confucius memang menarik namun itu saja tidak cukup untuk membuat sebuah film yang menarik. Mungkin itu juga alasan kenapa Hu Mei memilih Chow Yun Fat sebagai pemeran utama. Untuk mendongkrak popularitas film ini.

Tidak banyak memang yang tersisa dari film ini. Akting para pendukungnya tak bisa dibilang memukau sementara adegan peran yang seharusnya jadi sesuatu yang mengagumkan juga gagal meraih kesan itu. Jelas saja karena di benak penonton masih melekat kuat ingatan tentang film 2012 dan AVATAR yang jelas lebih hebat dari adegan peran dalam film ini. Parahnya lagi, dialog yang disusun pun terasa tidak menggigit dan segera setelah film berakhir tak ada satu pun dialog yang bisa jadi sesuatu yang layak diingat.

Source: KapanLagi.com

Ahman, yang dikenal dengan nama Ahmandonk, adalah seorang penggemar teknologi, pecinta perjalanan, dan kuliner dari Indonesia. Sejak muda, Ahman sudah tertarik dengan dunia komputer dan teknologi, yang ia bagikan melalui blog Ahmandonk.com dan saluran YouTube AhmandonkVLOG. Di blognya, Ahman sering membahas review teknologi, unboxing gadget, dan pengalaman dengan perangkat komputer, sementara di YouTube, ia berbagi vlog tentang petualangan kuliner, penerbangan, dan perjalanan. Melalui konten yang autentik dan menghibur, Ahman berusaha menginspirasi dan memberi informasi kepada audiensnya, sekaligus menunjukkan kecintaannya pada teknologi, eksplorasi, dan berbagi pengalaman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *