Jalan2 ke Jepang – Day 10
Sabtu, 5 Desember 2015 – Kembali ke Tokyo
– Hakone – Imperial Palace – Tokyo Dome – Tokyo Tower – Akihabara – Tokyo Skytree –
(Menginap di Tokyo Banyan Hotel)
Hari ini kami bangun sekitar pukul 05.00, lalu kami bersiap-siap dan berjalan kaki ke Gora Station untuk dapat menaiki kereta ke-3 yaitu jam 06.15. Berhubung di lobby Tabibito no Yado e-Rooms, tidak ada orang yang berjaga, jadi kami meninggalkan kunci kamar di depan lobby.
Kereta yang mengantar kami dari Gora Station menuju Hakone-Yumoto Station tergolong tua, tetapi sangat terawat semua fasilitasnya dan masih berfungsi dengan baik sepenuhnya.
Setibanya nya di Hakone-Yumoto Station, seharusnya kami langsung berpindah kereta agar bisa langsung menuju ke Odawara. Tetapi pada saat turun kereta dan menuju ke kereta selanjutnya, kami baru sadar bahwa ada barang kami yang tertinggal pada kereta sebelumnya, jadi kami tertinggal kereta selanjutnya ke odawara, dan langsung mengambil barang yang tertinggal tersebut. Untung saja, keretanya belum berangkat dari Hakone-Yumoto Station. Kami melanjutkan perjalanan ke Odawara dengan kereta selanjutnya.
Perjalanan kembali ke Odawara Station, memakan waktu sekitar 15 menit saja (4 stop). Seperti perjalanan datang kami kemarin.
Setibanya kami di Odawara Station, kami langsung berpindah kereta untuk menuju Tokyo.
Berhubung pada saat dari Kyoto menuju ke Odawara kami sudah menikmati naik Shinkansen, untuk jalan pulang menujue ke Tokyo, kami tidak menaiki Shinkansen lagi agar tidak mengeluarkan uang banya, karena perbedaan waktunya tidak terlalu banyak. Jadi kami memutuskan untuk naik kereta biasa saja. Karena perjalanan ini memakan waktu sekitar 1 jam 15 menit maka saya pakai waktu tersebut untuk tidur sampai tiba di Oimachi Station.
Dari Oimachi Station kami langsung ke Tokyo Banyan Hotel untuk Check In dan meninggalkan semua barang yang tidak ingin kami bawa. Di tempat ini juga kami bertemu kembali dengan teman kami yang sedang melanjutkan studi S2 di Tokyo ini. Selanjutnya kami memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berjalan-jalan di Tokyo. Pagi ini kami memilih menu Udon. Sayang sekali saya lupa mencatat nama restorannya. Harga udon di restoran dekat dengan Oimachi Station ini tergolong murah, hanya sekitar 700 yen saja.
Tujuan wisata kami hari ini adalah yang pertama ke Imperial Palace. Selama perjalanan kami banyak bercerita tentang perjalanan solo kami kemarin beberapa hari ke Sapporo, Osaka, Kyoto dan Hakone. Untuk menuju ke Imperial Palace, kami menuju ke Tokyo Station untuk lebih dekat berjalan kaki ke Imperial Palace. Dari sana kami berjalan cukup jauh, dan rupanya hari ini sangat ramai di kunjungi oleh wisatawan.
Imperial Palace, adalah sebuah area yang sangat luas ini terletak di pusat kota Tokyo dan dikelilingi oleh aliran sungai. Di dalam kawasan Imperial Palace terdapat Sebuah bangunan bernama Edo Castle, yang pernah dijadikan istana pemerintahan Shogun Tokugawa yang berkuasa pada tahun 1603 sampai 1867.
Ditengok dari situs resmi Imperial Castle, Edo Castle yang dulunya Istana Shogun berubah nama menjadi The Palace Castle (Kyujo) pada tahun 1868. Lalu sejak tahun 1888-1948 resmi berganti nama menjadi The Imperial Palace atau Istana Kekaisaran.
Di area Imperial Palace ini terdapat beberapa objek yang menarik untuk Anda lihat, seperti Imperial Residence, The Fukiage Omiya, Gedung Imperial Household Agency, The Imperial Palace East Gardens, Jembatan Nijubashi yaitu dua jembatan yang menghubungkan ke pintu masuk dan dan sebuah benteng pertanahanan yang bernama Menara Edo.
Di dalam Imperial Palace, kami berjalan-jalan menyusuri taman-tamannya dan cuaca pada saat itu sangat terik, sampai-sampai saya membuka coat untuk mendapatkan udara adem.
Untuk pertama kalinya selama di Jepang, saya baru dapat melihat dan menyentuh langsung Bunga Sakura. Rupanya bunga sakura yang ada di taman ini adalah Bunga Sakura yang tumbuh di musim dingin.
Imperial Palace East Garden ditanam dengan beraneka bentuk dan warna tumbuhan. Membuat kami yang melihatnya merasakan pandangan yang tenang dan tentram.
Setelah mengikuti jalur berjalan kaki di Imperial Palace East Garden, kami selanjutnya keluar dari taman tersebut dan melanjutkan perjalanan ke Tokyo Dome. Jalur subway terdekat dengan Imperial Palace adalah Otemachi Station, dari sana kami menuju Korakuen Station (Marunouchi Line).
Kami berjalan keluar dari Korakuen Station (Marunouchi Line), dan persis didepan kami sudah tampak Tokyo Dome dan Tokyo Dome City (LaQua). Tokyo Dome adalah stadion bisbol berkapasitas 55.000 tempat duduk (kapasitas sebenarnya: 42.000 tempat duduk) di Bunkyo, Tokyo, Jepang. Julukan untuk Tokyo Dome adalah Big Egg (Telur Besar).
Stadion ini dibuka pada 17 Maret 1988. Lokasinya berada di bekas velodrom stadion yang berada di samping Stadion Kourakuen yang juga sudah dibongkar.
Tokyo Dome merupakan stadion kandang dari tim bisbol Yomiuri Giants. Selain bisbol, Tokyo Dome juga digunakan untuk tempat pertandingan bola basket, sepak bola Amerika, sepak bola, gulat profesional, seni bela diri campuran, kickboxing, balapan truk monster, dan konser musik. Japanese Baseball Hall of Fame juga berada di stadion ini.
Kami berfoto-foto sebentar di Tokyo Dome, dan penasaran dengan roller coaster yang berada di atas gedung tersebut. Rupanya ada taman bermain yang berada diatas mall. Disana ada Big-O (Ferris wheel), Thunder Dolphin (Roller coaster), Wonder Drop (Water slide), Venus Lagoon (Merry-go-round) dan masih banyak lagi.
Untuk menghemat waktu, kami tidak berlama-lama disana, dan dari Korakuen Station (Marunouchi Line) kami langsung menuju ke Tokyo Tower.
Menara Tokyo atau dikenal dengan Tokyo Tower adalah salah satu menara yang paling terkenal di Jepang. Menara ini adalah simbol kebanggaan warga Tokyo dan menjadi salah satu tempat wisata terkenal di Jepang. Saat mengunjungi Jepang, saya berkesempatan melihat Tokyo Tower dengan mata kepala sendiri. Menara ini terlihat dengan ciri khasnya yang berwarna jingga-putih, terdiri dari beberapa lantai dan pada lantai paling atas pengunjung dapat melihat seluruh penjuru Tokyo.
Selain pemandangan yang lepas dari atas menara, di lantai atas kita juga dapat melihat kendaraan yang lalu lalang di jalan raya pada bagian lantai menara yang terbuat dari kaca. Bagi Anda yang takut ketinggian, mungkin akan merasakan sensasi yang menegangkan, tetapi disitulah letak serunya berkunjung ke menara ini.
Bukan hanya megah, menara ini menjadi tempat tercantik dan tereksotis pada malam hari. Perpaduan antara warna jingga-putih dan cahaya lampu yang berwarna-warni menjadikan menara ini sungguh terlihat sangat indah. Selain Tokyo Tower, juga terdapat menara lainnya yang merupakan simbol kebanggaan daerah tempat menara tersebut berada seperti Kyoto Tower, Kobe Tower, Sapporo TV Tower, dan Fukuoka Tower.
Sementara itu pada tanggal 22 Mei 2012, menara Tokyo SkyTree telah dibuka untuk umum. Menara ini disebut-sebut sebagai menara tertinggi di Jepang bahkan di dunia.
Kami melanjutkan perjalanan ke Akihabara Station untuk berbelanja barang komputer sejak survey pertama kali kemarin. Di Akhibara ini kami langsung menuju tokonya untuk membeli barang-barang yang sudah di incar. Antara lain Buy More, Sofmap persis di depan Buy More, dan terakhir pop life department. m’s atau M’s: Pop Life sex department store.
Kami makan malam di Saizeriya Akihabarachuodori, dan selanjutnya kami ke Tokyo Skytree, tetapi sayang sekali setibanya disana, pas dengan waktu tiket counter tutup. Jadi kami hanya berfoto dibawahnya saja dan kembali ke Hotel.
Tokyo Skytree adalah tower setinggi 634m untuk siaran TV/restoran/observasi yang dibuka pada Mei 2012 – bangunan ini dikonstruksi untuk menggantikan Tokyo Tower yang kurang tinggi untuk mencakup siaran televisi digital terestrial dan merupakan tower siaran tertinggi di dunia sekarang ini.
Sekian liputan perjalanan saya dari Hakone menuju ke Tokyo, dan perjalan di beberapa spot Tokyo Area.
Gallery: