Jalan2 ke Jepang – Day 4
Minggu, 29 November 2015 – Tokyo DisneySea Day
(Menginap di Narita Airport Rest House)
Kami bangun pagi-pagi sekali, karena hari ini adalah jadwalnya ke DisneySea. Ini dikarenakan ketika membeli tiket, kami membeli tiket yang tidak ada tanggalnya, maksudnya adalah ini tiket yang valid untuk jangka waktu tertentu, namun yang tidak enaknya adalah ketika Disney Sea hari itu sudah terlalu penuh kuota orangnya, maka yang pemegang tiket ini tidak diperbolehkan masuk (menurut petugas yang menjual tiket). Jadilah kami bangun pagi-pagi dan mengusahakan untuk tiba disana ketika Disneynya buka.
Setelah kami siap-siap, kami check out dan menitipkan semua barang-barang yang tidak ingin dibawa di hostel ini. Tempat penitipan koper di penginapan ini agak unik, karena bentuknya seperti tong sampah (-_-!). Ini bisa dibuka oleh siapa saja yang iseng dan kebetulan lewat dan punya niat ga baik. Tapi sepertinya orang orang disana punya budaya malu yang tinggi jadi semuanya aman-aman saja (FYI: barang yang saya tinggal salah satunya adalah laptop).
Perjalanan ke Disney Sea memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit dari J’s Backpackers. Dimulai dari berjalan kaki dari J’s Backpacker menuju ke Aoto Station (Asakusa Line) sejauh 900-950 meter. Lalu dari Aoto Station (Asakusa Line) menuju ke Takaracho Station (Asakusa Line) melewati 13 stop. Berhubung di J’s Backpackers kami belum sarapan, kami menyempatkan diri membeli sarapan di Seven Eleven saat perpindahan jalur dari Asakusa Line menuju ke Keiyo Line.
Setelah belanja sarapan, kami melanjutkan perjalanan dari Hatchobori Station menuju ke Maihama Station yang jaraknya 5 stop. Rasa ngantuk dan lelah berjalan terbayar setelah menginjakkan kaki di pintu masuk Disneyland Jepang, akhirnya kesampaian juga ke tempat ini.
Selanjutnya kami berpindah kereta ke Disney Resort Line untuk menuju ke DisneySea. Jumlah stasiun pada Disney Resort Line berjumlah 4 stasiun pemberhentian, DisneySea merupakan stasiun sebelum stasiun Resort Gateway, jadi kita ikut muter melalui Tokyo Disneyland Station, lalu Bayside Station, baru kami tiba di Tokyo DisneySea.
Kereta menuju ke DisneySea ini sangat unik, karena dekorasinya yang sesuai dengan ciri khas Disney.
Handle tangannya aja bentuknya kuping Mickey Mouse =D, bentuk jendelanya juga sangat unik (Mickey Mouse).
Salah satu catatan penting adalah, tidak boleh makan di gerbang pintu masuknya (setelah pintu yang harus menunjukkan tiket). Entah kenapa alasannya (padahal ada taman untuk duduk), tapi kita ga boleh makan disitu. Jadi diarahkan dengan sopan oleh petugasnya untuk keluar dahulu (makan dekat pintu masuk yang ada bangku kayunya). Makanan di dalam Disney itu mahal, jadi sangat disarankan untuk membawa bekal yang secukupnya sebelum ke tempat ini. Antara lain bisa beli bento, nasi bekal atau makanan lainnya.
Wahana pertama yang kami naiki adalah “Venetian Gondolas”.
Rata-rata semua antrian yang ada tanda nomor 1 di peta Disney, itu adalah mainan yang paling diminati, karena high speed dan menegangkan. Tapi untuk yang agak-agak slow itu semuanya so-so saja antriannya. Alhasil kita mulailah dengan mainan yang lebih slow.
Kapal ini memang jalannya pelan dan tujuannya untuk lihat pemandangan saja, tapi jangan salah, karena yang dayung kapal itu benar-benar menghibur. Biarpun kami tidak mengerti satu patah kata yang diucapkan.
Wahana kedua yang kami naiki adalah “Tower of Terror”. Sebenarnya saya sudah pernah menonton di YouTube mengenai wahana ini, tetapi saya kurang yakin apakah benar wahana yang saya tonton tersebut memang di DisneySea atau Disneyland. Lama waktu mengantri di wahana ini cukup lama yaitu sekitar 2 jam 30 menit.
Lama permainannya tidak lebih dari 10 menit. Sebelumnya, kami masuk kesebuah ruangan, dan menonton asal mula ceritanya dengan efek-efek gambar 3D.
Permainan ini sangat menegangkan karena selanjutnya kita masuk kedalam sebuah lift dan seolah-olah lift tersebut jatuh kebawah secara tiba-tiba dan kembali naik keatas secara berulang-ulang. Tapi kalau memang belum pernah mencoba wahana ini, saya sarankan mencoba sekali.
Setelah keluar dari Tower of Terror, kami melanjutkan perjalanan dan memilih wahana selanjutnya yang ingin dinaiki, dan kami melihat DisneySea Electric Railway tidak cukup panjang antriannya, dan kereta ini hanya mempunyai 2 stasiun didalam DisneySea ini.
Kami berjalan dari American Waterfront ke Port Discovery. Didalam kereta kami dapat melihat betapa luas tempat bermain DisneySea ini.
Wahana selanjutnya adalah “Journey to the Center of the Earth”.
Kalau kita mulai antri pintu masuk, seolah-olah panjang antriannya tidak panjang, berhubung kami datang pada hari libur, maka antriannya sangat panjang dan memakan waktu yang lama. Tetapi saya salut dengan pengaturan antriannya, seolah-olah kita di-bias-kan dengan pemikiran berapa panjang sebenarnya antriannya. Setelah antrian yang cukup panjang, kami masuk ke sebuah lift yang menjelaskan bahwa kita turun kedalam perut bumi, dan dilanjutkan dengan antrian pendek sebelum menaiki keretanya. 1 kereta berisi 6 orang dengan komposisi duduk 2-2-2.
Pertama-tama kami dibawa menuju perut bumi dengan beraneka ceritanya dan pada klimaksnya kereta kami berjalan sangat cepat keatas. Meskipun permainan ini sangat singkat sekitar 3 menit, tetapi sangat seru.
Tidak terasa waktu makan malam sudah tiba, agar tidak membuang waktu, kami makan malam di dekat dengan pintu keluar dari wahana Journey to the Center of the Earth, yaitu Vulcania Restaurant.
Kaki saya sangat sakit karena sudah berjalan dari kemarin hingga hari ini non stop, jadi pada saat memesan menu makanan, saya duduk-duduk saja. Teman saya yang memesankan makanan untuk saya. Kami memesan beberapa menu dan makan bersama.
Setelah kami makan malam dan istirahat di restoran, selanjutnya kami main di wahana “20,000 Leagues Under the Sea”.
Meskipun hari sudah malam, tetapi antriannya masih lumayan panjang (sekitar 1 jam mengantri), dan kami pun masuk kedalam wahana tersebut. 1 kabin diperbolehkan sebanyak 6 orang, tetapi kami hanya ber-3 saja yang masuk kedalam 1 kabin.
Ceritanya kami dibawa ke bawah laut dan ketemu dengan monster-monster yang mengganggu kami, dan pendek cerita, kami dibawa kembali ke daratan. Efek dari permainan ini sangat hi tech kalau menurut saya untuk anak kecil, dan saya sempat berpikir, kalau saya pernah memaikan wahana ini saat kecil, dan pastinya sangat-sangat berkesan.
Berhubung malam ini kami perlu mengambil koper dari J’s Backpacker dan berpindah ke Narita Rest House, selanjutnya kami tidak mengantri wahana lagi, kami langsung mencari toko oleh-oleh didalam DisneySea, dan membeli beberapa oleh-oleh dari sini. Kami menggunakan Kereta DisneySea Electric Railway untuk berpindah ke lokasi awal dekat Tower of Terror.
Saya sendiri membeli sebuah topi musim dingin dengan rupa Sal dari Monster Inc, setelah berkeliling beberapa toko, akhirnya saya menemukan topi ini tinggal sisa 1.
Pada saat berjalan menuju pintu keluar, kami menyempatkan menonton pertunjukkan yang ditampilkan di danaunya. Selanjutnya kami bergegas menuju ke Tokyo DisneySea Station menuju ke Resort Gateway Station untuk berpindah ke Maihama Station.
Dan kembali menuju ke Aoto Station (jalan balik yang tadi pagi sudah dilalui).
Perasaan senang, lelah, ngantuk sangat bercampur menjadi satu sekarang. Ditambah lagi mengejar waktu kereta terakhir menuju ke Narita Airport Rest House. Pada kondisi saat itu, semua battery handphone saya sudah sangat-sangat low (dibawah 15%), jadi saya harus berhemat-hemat agar bisa tetap dijadikan panduan peta selama perjalanan ke J’s Backpacker hingga ke Narita Airport Rest House.
Setelah berhasil tiba di J’s Backpacker, kami langsung mengambil koper-koper dan melanjutkan perjalanan ke Aoto Station menuju ke Narita Airport Station. Setelah bertanya-tanya kebagian informasi di Aoto Station, bahwa kami harus cepat-cepat naik kereta yang tersedia sekarang, dikarenakan sudah kereta terakhir. Setelah kami menaiki kereta tersebut, rupanya kita masih perlu berpindah kereta sekali lagi sebelum pada akhirnya menuju ke Narita Airport Station tentunya dengan membayar tiket tambahan kereta express tersebut kepada petugas yang berdiri di peron. Untuk detailnya memang saya tidak dokumentasikan berhubung tangan penuh dengan tentengan barang.
Setibanya kami di Narita Airport Station, kondisi stasiun dan airport sudah sangat sepi, rupanya Narita Airport ini tidak beroperasi 24 jam, jadi ada jam tutupnya. Bisa dibilang, kereta yang kami naiki tersebut adalah kereta terakhir yang tiba di Narita Airport. Pada saat keluar dari Narita Airport Station, kami bertanya kepada salah satu penumpang lain yang juga keluar bersama dengan kami. Orangnya sangat baik dan mengantarkan sampai persimpangan dekat Narita Airport Rest House. Kami sempat bercerita mengenai asal kami, dan sudah kemana saja selama di jepang ini. Rupanya dia ada tugas di jepang ini untuk beberapa saat.
Kami akhirnya tiba di Narita Airport Rest House sekitar pukul 00:45, dan langsung check in serta menanyakan mengenai transport menuju ke Narita Airport Terminal 3, karena kami mempunyai tiket jam 6an menuju ke Sapporo. Setelah kami mendapatkan informasi bahwa ada free shuttle pertama yaitu jam 04.00, maka kami sangat lega dan bisa langsung ke kamar untuk beres-beres dan istirahat.
Rupanya kamar yang diberikan ke kami adalah kamar untuk 4 orang, jadi sangat luas buat kami bongkar-bongkar barang dan memisahkan barang-barang yang ingin dibawa dan mana yang ingin kami tinggal di loker besok pagi. Mungkin segini dulu cerita perjalanan saya hari ini.
Gallery: