Hati-Hati Dengan Minuman Bersoda (Softdrinks)
Hi Semua, Mungkin kalian sudah pernah baca artikel di bawah ini, tapi kalau ternyata belum, sebaiknya dibaca deh. Saya kenal seorang ibu muda yang meninggal karena kegagalan kedua ginjalnya.
Dia dirawat di RS Pertamina selama sebulan dan hanya diperbolehkan minum satu gelas air selama satu hari. Para dokter berupaya mengobatinya, tapi tampaknya sudah terlambat. Menurutnya, dia meminum softdrink setiap hari pada saat istirahat makan siang. Meskipun Cuma satu gelas per hari, ternyata sudah cukup untuk merusak organ vitalnya tersebut. Ia akhirnya meninggal pada Oktober 1999 dan meninggalkan seorang anak lelaki berumur satu tahun. Sayang ya!
DAN KITA SUKA MINUMAN INI:
Coke & Pepsi!
Sekedar Informasi:
pH rata-rata soft drinks, seperti Coca Cola, Pepsi, Sprite adalah pH 3.4. Tingkat keasaman seperti ini sudah cukup kuat untuk melumerkan gigi dan tulang! Padahal, tubuh kita berhenti membentuk tulang pada usia sekitar 30-an. Setelah itu tulang akan mulai terkikis antara 8-18% melalui urin tergantung dari tingkat keasaman makanan yang kita konsumsi (catatan: tingkata keasaman ini tidak ada hubungannya dengan rasa asama atau manis atau asin makanan, melainkan kadar potasium/kalsium/magnesium, dsb terhadap fosforus tulang.)
Semua kandungan kalsium yang terkikis tersebut berakumulasi di dalam pembuluh arteri, pembuluh vena, jaringan kulit, dan organ-organ tubuh. Tumpukan inilah yang mempengaruhi fungsi ginjal (terlalu berat bagi ginjal untuk mengolah tumpukan kalsium dalam jumlah besar).
Soft drinks sama sekali tidak memiliki nilai gizi (dalam hal kandungan vitamin dan mineral). Yang sangat tinggi justu kandungan gulanya, tingkat keasamannya, dan mengandung zat tambahan makanan seperti pengawet dan pewarna. Banyak orang yang suka minum softdrinks setiap kali habis makan. Coba tebak dampaknya!
Tubuh kita memiliki suhu maksimum 37 derajat celcius untuk berfungsinya enzim-enzim pencernaan. Temperatur minuman softdrinks dingin jauh lebih rendah daripada 37 derajat, terkadang bahkan hampir mendekati 0. Hal ini akan mengurangi efektifitas enzim pencernaan dan membuat stress sistem pencernaan, sehingga jumlah makanan yang berhasil dicerna atau diolah menjadi lebih sedikit lagi. Bahkan makanan yang kita makan tadi menjadi terfermentasi. Makanan yang terfermentasi tersebut kemudian mengeluarkan gas yang berbau busuk, menjadi busuk dan membentuk toxin (racun) yang kemudian diserap oleh usus halus, lalu beredar di dalam darah dan diangkut ke seluruh tubuh. Penyebaran racun inilah yang kemudian berakibat berkembangnya berbagai penyakit.
Pikirkan lagi sebelum kalian memilih Coca Cola atau Pepsi ataupun semua softdrinks lain.
Pernahkah terpikir oleh kalian apa sebetulnya yang kita konsumsi ketika kita minum minuman bersoda? Yang Anda teguk adalah KARBONDIOKSIDA, yakni sesuatu yang tidak akan dianjurkan oleh dokter manapun di dunia ini.
Dua bulan yang lalu, ada perlombaan di Universitas Delhi (India) “Siapa yang mampu minum Coca Cola paling banyak?” Pemenangnya berhasil menenggak 8 (delapan) botol dan langsung tewas di tempat akibat terlalu banyaknya karbon dioksida di dalam darahnya sehingga kekurangan oksigen. Sejak saat itu, dekan bahkan melarang penjualan semua softdrinks di seluruh kantin universitas.
Seseorang pernah mencoba menaruh satu gigi yang tanggal ke dalam botol Pepsi, dan 10 hari kemudian gigi tersebut sudah lumer! Padahal gigi dan tulang adalah dua organ manusia yang akan tetap utuh bahkan setelah berpuluh tahun sesorang mati. Bayangkan apa yang dilakukan minuman tersebut pada usus dan dinding perut kita!
Baca juga artikel di bawah ini:
Kaitan Antara Minuman Berkarbonasi dan Patah tulang pada Anak Remaja
Pada tahun 1998 the Center for Science in the Public Interest (Pusat Ilmu Pengetahuan untuk Kepentingan Publik), karena prihatin melihat besarnya jumlah minuman berkarbonasi yang dikonsumsi para remaja, mendesak Departemen Kesehatan dan Pelayanan Manusiawi untuk memerintahkan suatu studi tentang dampak potensial berbahaya minuman-minuman tersebut terhadap kesehatan.
Para peneliti Universitas Harvard melakukan investigasi terhadap kemungkinan adanya kaitan antara konsumsi minuman berkarbonasi dengan kasus patah tulang pada anak gadis remaja. Penelitian ini meneliti 460 orang anak perempuan kelas 9 dan 10 (usia 15-16 tahun) di SMU di kota besar. Para gadis remaja ini diminta mengisi kuesioner yang mencakup pertanyaan tentang tingkat aktifitas fisik, kebiasaan perilaku, catatan medis (sejarah penyakit), serta kebiasaan konsumsi minuman bersoda.
Hasil dari kuesioner tersebut menunjukkan bahwa patah tulang 3 (tiga) kali lebih sering pada anak-anak yang terbiasa meminum minuman bersoda daripada mereka yang tidak meminumnya. Pada anak-anak yang aktif secara fisik tapi meminum minuman cola, baik dengan tambahan minuman soda lainnya ataupun tidak, resiko patah tulang justru sangat tinggi – lebih dari 5 (lima) kali lebih vesar daripada resiko anak-anak aktif yang tidak minum minuman bersoda. Hubungan antara minuman cola bersoda ini dengan patah tulang di antara anak-anak yang aktif secara fisik menegaskan temuan dari studi-studi yang dilakukan sebelumnya.
Apa artinya ini bagi Anda:
Konsumsi minuman bersoda pada anak remaja akhir-akhir ini meningkat menjadi dua kali atau bahkan tiga kali lipat, dan konsumsi susu menurun drastis hingga lebih dari 40%. Meskipun kaitan antara konsumsi minuman bersoda dengan patah tulang masih belum pasti, penelitian lain menunjukkan bahwa beberapa faktor, termasuk kurang asupan kalsium dari makanan serta tingganya kadar fosfor dalam konsumsi makanan dan minuman (seperti asam fosforat yang terkandung dalam minuman cola), memiliki dempak negatif terhadap tulang. Para peneliti telah mengakitkan antara konsumsi minuman bersoda dengan patah tulang serta osteoporosis, dan juta bahkan dengan kegemukan (obesitas), kerapuhan dan pembusukan gigi dini, serta masalah kesehatan lainnya. Mendesak anak remaja Anda untuk mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi minuman bersoda mungkin merupakan tugas yang sulit tapi sangat berarti dibandingkan keuntungan potensialnya terhadap kesehatan.
Sumber: ARCHIVES OF PEDIATRICS AND ADOLESCENT MEDICINE, June 2000
Himbauan untuk Anda semua:
Teruskan pesan ini kepada kawan dan kolega Anda semua untuk meningkatkan kesadaran akan bahayanya minuman yang diproduksi oleh sang ADIDAYA AMERIKA!
Soft drinks yang Berbahaya!!!!
Bagi Anda yang suka minum Coca Cola/Pepsi…
Kirain kita sudah paham… Ternyata…
Untuk membersihkan WC:
Tuangkan sekaleng Coca-Cola ke dalam lubang WC. Biarkan “the real thing” itu mengendap selama satu jam, lalu siram air. Asam sitrat di dalam Coke akan membersihkan semua noda dari porselin atau keramik Anda itu.
Untuk menghilangkan karat pada bumper mobil yang terbuat dari Krom (chrome):
Gosok bumper mobil Anda dengan sepotong aluminium foil yang dicelupkan ke dalam Coca-Cola.
Untuk memberishkan korosi dari terminal batere mobil Anda:
Tuangkan sekaleng Coca-Cola di atas terminal; busanya akan membersihkan korosi tersebut.
Untuk melonggarkan gembok berkarat:
Tempelkan sepotong kain yang telah dibasahi dengan Coca-Cola pada kunci gembok yang berkarat selama beberapa menit.
Memanggang ham yang basah;
Kosongkan sekaleng Coca-Cola ke dalam panci panggang, bungkus ham di dalam kertas aluminium foil, dan pangganglah. Tiga puluh menit sebelum ham matang, buka bungkusan aluminium foilnya, biarkan bumbu panggang tercampur dengan Coke untuk mendapatkan saus yang lezat.
Untuk menghilangkan noda minyak pada kain:
Kosongka sekaleng Coke ke dalam seember kain yang berminyak, tambahkan deterjen, dan putar mesin cuci dengan kecepatan biasa. Coca-Cola tersebut akan membantu melepaskan noda minyak dari kain. Juga bisa digunakan untuk membersihkan kotoran jalanan dari kaca mobil Anda.