Setelah kemarin malam saya nonton Si Jago Merah… siang tadi saya kembali nonton Pocong VS Kuntilanak… sebener nya gak ada rencana khusus untuk menonton film ini.. .berhubung nyokap minta di anterin nonton 007, jadi yah saya nonton film lain yg belum di tonton deh 🙂 kalo dilihat sekilas dari judul nya.. mungkin konsep film ini mirip dengan Alien Vs Predator… ya gak ? tapi setelah di ikuti cerita nya… menurut saya film ini kurang bagus…. jadi gak recomend buat temen2 yg penasaran dan pengen nonton 😀 hehehe…. mendingan nonton film yg lain deh…. ok lah.. tanpa berpanjang lebar.. mari kita ikuti resensi film ini.
Tersebutlah sebuah kisah cinta di zaman penjajahan Belanda antara Raden Soekotjo dengan Nyi Soroh. Sayangnya, cinta Raden Soekotjo bertepuk sebelah tangan setelah Nyi Soroh memutuskan untuk menikah dengan Von Klingen Soekotjo pun bermaksud membayar rasa sakit hatinya karena ditinggal kawin Nyi Soroh dengan membunuh keluarga Von Klingen. Diluar sepengetahuan Soekotjo, Nyi Soroh memelihara Kuntilanak. Usaha Soekotjo untuk membunuh keluarga Von Klingen pun kandas ketika akhirnya Kuntilanak berhasil membunuh Soekotjo terlebih dahulu untuk melindungi keluarga Von Klingen.
Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Soekotjo sempat berpesan untuk tidak melepas tali pocong yang kemudian membuat dirinya menjadi arwah gentayangan atau Pocong. Pertarungan antara pocong dan dengan Kuntilanak berlanjut dari generasi ke generasi hingga generasi terakhir yang belum mengetahui bahwa mereka mewarisi mahluk makhluk tersebut. Cinta pun mempertemukan Vonny Von Klingen dengan Marcell Soekotjo yang tidak lain adalah keturunan terakhir dari Von Klingen dan Soekotjo. Hingga akhirnya mereka dihadapkan satu sama lain untuk meneruskan dendam nenek moyang yang menghantui mereka. Vonny vs Marcell, atau Kuntilanak vs Pocong.