Ku Tunggu Jandamu
Wah… uda lama banget nich gak isi blog… saya mulai lagi dengan resensi film yg sudah saya nonton minggu lalu yah,….. ok… Ku Tunggu Jandamu ini bikinan Maxima Pictures….untuk masalah kualitas gambar, saya gak ragu lagi dengan PH yg satu ini…. btw, untuk jalan cerita nya menurut saya cukup membosankan…. sebener nya saya agak binun menilai film ini… harus dibawah ke arah positif atau negatif…. krn 2 unsur tersebut sangat kental ada di film ini.. jadi bisa di bilang campur aduk ๐ bisa di bilang baik di tonton… dan bisa juga tidak ๐ tapi anak-anak sebaiknya tidak menonton film ini…. lebih baik orang yg sudah berumur ๐ hehehe…. ok lah… tidak berpanjang lebar lagi… saya lampirkan resensi dari film ini.
Setelah bermain dalam dua film horor, Dewi Persik akhirnya berganti genre. Dalam film produksi Maxima Pictures ini, Dewi akan bermain dalam film komedi dewasa, KU TUNGGU JANDAMU. Dalam film ini, Dewi akan beradu peran dengan sesama janda, Andi Soraya. Film yang skenarionya ditulis oleh Alim Sudio dan disutradarai oleh Findo Purwono Hw ini bercerita mengenai perjuangan Persik, seorang janda yang ingin meluruskan pandangan masyarakat mengenai statusnya. Perjuangan Persik diawali dengan pengusiran. Sebuah lingkungan apartemen ribut, ibu-ibu menuntut seorang janda muda, Persik, agar minggat karena dia dianggap sebagai biang kekacauan rumah tangga mereka. Suami dan anak-anak mereka terobsesi dengan Persik.
Akhirnya, Persik tinggal di rumah kakaknya, Cherry, yang juga menjanda setelah diceraikan oleh suaminya. Cherry mengontrak sebuah rumah di kompleks tertutup yang berdiri di atas tanah milik keluarga besar Pak Darman. Ada empat rumah lain di kompleks tersebut, yang semua penghuninya mempunyai masalah, dari korban bullying, penderita mother complex, terobsesi seks, dan sebaliknya, ada yang takut berhubungan seks. Kehadiran Persik mampu ‘memanaskan’ kondisi kompleks yang awalnya tenang. Namun hal ini juga menjadi bumerang bagi Persik yang terancam diusir untuk kedua kalinya.