MCHOSE meluncurkan pembaruan untuk seri G3 wireless gaming mouse, tersedia dalam versi standar dan Pro. Model asli yang hadir lebih dari setahun lalu terkenal karena meniru banyak elemen eksternal dari Logitech G305, sebuah mouse berbentuk “egg-shaped” yang masih populer meski menggunakan komponen lama.
Evolusi G3 V2
- Sensor Pro V2: menggunakan PixArt PAW3395, salah satu sensor optik paling populer untuk gaming.
- Model standar V2: memakai PixArt PAW3311, versi lebih sederhana.
- Desain eksterior: disesuaikan agar selaras dengan estetika seri G dan L terbaru, meski bentuk keseluruhan tetap sangat mirip G305.
Konteks Pasar
- Logitech G305 masih dianggap favorit, bahkan mendapat label Highly Recommended dari reviewer TechPowerUp.
- Sejak 2018, beberapa produsen besar merilis alternatif kecil-menengah seperti Razer Orochi V2, Fantech Aria, dan Corsair Katar.
- MCHOSE mengambil pendekatan berani dengan menghadirkan interpretasi modern dari aksesori nirkabel budget-friendly milik Logitech.
Isu “Borrowed Design”
- Bentuk G3 V2 jelas masih berakar pada G305, menimbulkan perdebatan soal penggunaan desain IP Barat.
- Kasus serupa terjadi dengan KYSONA, yang merilis versi modern dari Roccat Kone Pure.
- Logitech diyakini memantau tren ini, terutama karena banyak brand Tiongkok meluncurkan tiruan dari seri Logitech G PRO.
Kesimpulan
MCHOSE G3 V2 menghadirkan kombinasi desain ikonik dengan teknologi sensor modern, menargetkan gamer yang menginginkan performa terbaru dalam bentuk yang sudah terbukti nyaman. Meski kontroversial karena kemiripan desain, produk ini memperlihatkan bagaimana pasar gaming mouse terus berkembang dengan interpretasi baru dari model klasik.
Sumber: MCHOSE Webstore