Foxconn Kembangkan Kluster GPU NVIDIA Senilai $1,4 Miliar, Perkuat Kemitraan Hardware dengan OpenAI

Foxconn mengumumkan perkembangan besar dalam strategi komputasi AI-nya melalui pembangunan pusat superkomputer senilai $1,4 miliar yang akan menjadi kluster GPU tercanggih di Taiwan. Pengumuman tersebut disampaikan dalam ajang tahunan Tech Day di Taipei, dengan target operasional pada paruh pertama 2026. Fasilitas ini akan ditenagai oleh GPU NVIDIA Blackwell GB300 dan dikelola oleh unit AI dan cloud terbaru perusahaan, Visonbay.ai.

Menurut Alexis Bjorlin, Wakil Presiden NVIDIA, peningkatan performa GPU yang berlangsung sangat cepat membuat banyak perusahaan lebih memilih menyewa kapasitas komputasi daripada membangun pusat data sendiri. Tren ini diperkirakan akan menguntungkan operator fasilitas berskala besar seperti Foxconn. Perusahaan juga menargetkan investasi AI sebesar $2–3 miliar per tahun. Chairman Young Liu menambahkan bahwa Foxconn kini mampu memproduksi sekitar 1.000 rak AI per minggu—angka yang akan meningkat pada tahun mendatang.

Kemitraan Baru dengan OpenAI

Dalam pengumuman terpisah, OpenAI mengonfirmasi kerja sama baru dengan Foxconn untuk mengembangkan perangkat keras pusat data generasi berikutnya. Kolaborasi ini mencakup desain dan manufaktur komponen penting seperti kabel, sistem daya, serta infrastruktur penunjang lainnya. Meski tidak ada komitmen pembelian dari pihak OpenAI, perusahaan tersebut akan mendapatkan akses awal untuk menguji hardware yang dikembangkan.

Model kemitraan ini serupa dengan kolaborasi Foxconn dengan Google, AWS, dan Microsoft. Dengan bekerja langsung bersama pengembang model AI, Foxconn dapat memperoleh wawasan lebih baik mengenai desain rak server sekaligus mempercepat proses pengembangan sistem baru. CEO OpenAI, Sam Altman, menegaskan bahwa permintaan terhadap infrastruktur AI tingkat lanjut terus melampaui ketersediaan, dan generasi model yang akan datang memerlukan jenis rak server, sistem pendingin, serta perangkat daya yang berbeda dari standar saat ini.


Sumber: Reuters, OpenAI

Exit mobile version