Google Drive Desktop Hadirkan Deteksi Ransomware Berbasis AI

Google resmi meluncurkan fitur keamanan baru untuk Google Drive versi desktop, yakni deteksi ransomware berbasis AI. Fitur ini dirancang untuk secara otomatis menghentikan sinkronisasi file ketika terdeteksi adanya serangan ransomware, sehingga dampak kerusakan dapat diminimalkan.

Cara Kerja Fitur Baru

Meski fitur ini tidak mencegah ransomware mengenkripsi file di komputer yang terinfeksi, dokumen yang tersimpan di Google Drive cloud akan tetap aman. Pengguna nantinya dapat dengan mudah memulihkan file dari perangkat lain atau setelah perangkat yang terinfeksi dibersihkan.

Google menjelaskan bahwa sistem ini menggunakan model AI khusus yang telah dilatih dengan jutaan sampel ransomware dunia nyata. Dengan demikian, mesin ini mampu mengenali perubahan file yang mencurigakan secara cepat serta beradaptasi terhadap varian ransomware terbaru berkat integrasi intelijen ancaman dari VirusTotal.

Ketika aktivitas abnormal terdeteksi:

Ketersediaan dan Persyaratan

Persaingan dengan Layanan Lain

Langkah Google ini melengkapi tren di industri penyimpanan cloud. Microsoft 365 sudah lebih dulu menawarkan deteksi dan pemulihan ransomware melalui OneDrive, sementara Dropbox juga memiliki fitur serupa untuk paket bisnis dan enterprise.

Dengan tambahan teknologi AI ini, Google semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan cloud yang tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga keamanan data penggunanya.


Sumber: Google

Exit mobile version