Google resmi meluncurkan fitur keamanan baru untuk Google Drive versi desktop, yakni deteksi ransomware berbasis AI. Fitur ini dirancang untuk secara otomatis menghentikan sinkronisasi file ketika terdeteksi adanya serangan ransomware, sehingga dampak kerusakan dapat diminimalkan.
Cara Kerja Fitur Baru
Meski fitur ini tidak mencegah ransomware mengenkripsi file di komputer yang terinfeksi, dokumen yang tersimpan di Google Drive cloud akan tetap aman. Pengguna nantinya dapat dengan mudah memulihkan file dari perangkat lain atau setelah perangkat yang terinfeksi dibersihkan.
Google menjelaskan bahwa sistem ini menggunakan model AI khusus yang telah dilatih dengan jutaan sampel ransomware dunia nyata. Dengan demikian, mesin ini mampu mengenali perubahan file yang mencurigakan secara cepat serta beradaptasi terhadap varian ransomware terbaru berkat integrasi intelijen ancaman dari VirusTotal.
Ketika aktivitas abnormal terdeteksi:
- Sinkronisasi file otomatis dihentikan.
- Pengguna menerima notifikasi di desktop dan email.
- File dapat dipulihkan ke versi sehat sebelumnya melalui antarmuka web Google Drive hanya dengan beberapa klik, tanpa perlu re-imaging sistem atau alat pihak ketiga yang mahal.
Ketersediaan dan Persyaratan
- Fitur ini aktif secara default untuk semua pengguna Windows dan macOS.
- IT admin tetap bisa menonaktifkan deteksi ransomware maupun opsi pemulihan file melalui Admin Console.
- Untuk menerima notifikasi deteksi, pengguna perlu menggunakan Google Drive versi 114 atau lebih baru.
- Tersedia untuk pelanggan Google Workspace (Business Standard/Plus, Enterprise Starter/Standard/Plus, Education Standard/Plus, Frontline Standard/Plus), Workspace Individual, serta akun Google pribadi.
Persaingan dengan Layanan Lain
Langkah Google ini melengkapi tren di industri penyimpanan cloud. Microsoft 365 sudah lebih dulu menawarkan deteksi dan pemulihan ransomware melalui OneDrive, sementara Dropbox juga memiliki fitur serupa untuk paket bisnis dan enterprise.
Dengan tambahan teknologi AI ini, Google semakin memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan cloud yang tidak hanya fokus pada produktivitas, tetapi juga keamanan data penggunanya.
Sumber: Google
