Microsoft mengonfirmasi bahwa pembaruan keamanan Windows bulan September 2025 menyebabkan masalah koneksi ke Server Message Block versi 1 (SMBv1). Gangguan ini memengaruhi berbagai platform, baik Windows 10, Windows 11, maupun Windows Server versi terbaru.
Platform yang Terdampak
Masalah diketahui terjadi pada:
- Windows 11 versi 24H2, 23H2, dan 22H2
- Windows 10 versi 22H2 dan 21H2
- Windows Server 2025 dan Windows Server 2022
Menurut peringatan layanan yang dilaporkan BleepingComputer, kendala muncul pada koneksi SMBv1 yang berjalan melalui protokol NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
Microsoft menjelaskan:
“Setelah memasang pembaruan keamanan Windows September 2025 atau versi lebih baru, Anda mungkin gagal terhubung ke file atau folder bersama menggunakan protokol SMBv1 pada NetBIOS over TCP/IP. Masalah ini bisa muncul jika salah satu pihak—baik klien SMB atau server SMB—telah memasang pembaruan tersebut.”
Solusi Sementara
Hingga perbaikan permanen tersedia, Microsoft menyarankan solusi sementara: mengizinkan lalu lintas pada TCP port 445. Dengan cara ini, koneksi SMB akan otomatis beralih menggunakan TCP, bukan NetBT.
Latar Belakang SMBv1
SMBv1 sendiri sudah digantikan oleh SMBv2 sejak 2007 dan resmi didepresiasi pada 2014. Sejak Windows 10 versi 1709 dan Windows Server 1709, protokol ini tidak lagi terpasang secara bawaan.
Microsoft secara bertahap menonaktifkan SMBv1 karena dianggap usang dan penuh celah keamanan, termasuk:
- Tidak adanya pre-authentication integrity checks
- Autentikasi tamu yang tidak aman
- Rentan terhadap serangan downgrade protokol
- Tidak tahan terhadap serangan man-in-the-middle
Peringatan ini semakin ditekankan setelah kebocoran eksploit NSA pada 2017, seperti EternalBlue dan EternalRomance, yang kemudian digunakan dalam serangan besar-besaran WannaCry, NotPetya, serta berbagai malware lain.
Dengan kasus terbaru ini, Microsoft kembali menekankan pentingnya migrasi penuh ke protokol SMB versi modern untuk memastikan keamanan jaringan perusahaan.
Sumber: Microsoft
