Samsung resmi memperkenalkan SoC terbaru mereka, Exynos 2500, yang dirancang untuk menghadirkan performa tinggi pada perangkat flagship generasi berikutnya. Meskipun menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, Exynos 2400, benchmark awal menunjukkan bahwa Exynos 2500 masih tertinggal dibandingkan dengan pesaing utamanya, Qualcomm Snapdragon 8 Elite.
Performa Benchmark
Dalam pengujian Geekbench 6, Exynos 2500 mencatat skor antara 2.303 hingga 2.356 untuk single-core dan antara 8.062 hingga 8.076 untuk multi-core. Sebagai perbandingan, Snapdragon 8 Elite yang digunakan pada Galaxy S25 Ultra mencatat skor single-core sebesar 2.883 dan multi-core sebesar 9.518.
Meskipun Exynos 2500 menunjukkan peningkatan dibandingkan Exynos 2400, performanya masih tertinggal sekitar 20% dalam pengujian single-core dan sekitar 15% dalam pengujian multi-core dibandingkan Snapdragon 8 Elite.
Spesifikasi Utama Exynos 2500
- CPU: 10-core (1x Cortex-X5 @ 3.3GHz, 2x Cortex-A725 @ 2.74GHz, 5x Cortex-A725 @ 2.36GHz, 2x Cortex-A520 @ 1.8GHz)
- GPU: Samsung Xclipse 950 berbasis arsitektur RDNA 3
- Proses Fabrikasi: 3nm GAA (Gate-All-Around)
- NPU: Kemampuan hingga 59 TOPS untuk pemrosesan AI
- Modem: Exynos 5400 dengan dukungan mmWave 5G dan kecepatan unduh hingga 12.1 Gbps
- Konektivitas: Wi-Fi 7, Bluetooth 5.4, dan dukungan konektivitas satelit
- Dukungan Kamera: Hingga 320MP dan perekaman video 8K @30fps
Potensi Penggunaan pada Perangkat Mendatang
Exynos 2500 diperkirakan akan digunakan pada perangkat Galaxy Z Flip 7 yang akan diluncurkan secara global. Ini menandai perubahan strategi Samsung, yang sebelumnya menggunakan Snapdragon untuk pasar AS dan Exynos untuk pasar internasional.
Kesimpulan
Exynos 2500 menunjukkan kemajuan signifikan dalam performa dan efisiensi dibandingkan pendahulunya. Namun, untuk benar-benar bersaing dengan Snapdragon 8 Elite, Samsung perlu terus mengoptimalkan performa single-core dan multi-core dari SoC ini.
Sumber: TechPowerUp