NVIDIA resmi mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal pertama tahun fiskal 2026 yang berakhir pada 28 April 2025. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar $44,1 miliar, mengalami kenaikan 12% dibanding kuartal sebelumnya dan melesat 69% dari tahun sebelumnya.
Sorotan Laporan Keuangan:
- Data Center: Meraih $39,1 miliar, naik 10% QoQ dan 73% YoY.
- Gaming: Meningkat signifikan menjadi $3,8 miliar, naik 48% QoQ dan 42% YoY.
- Professional Visualization: Stabil di angka $509 juta, tumbuh 19% YoY.
- Automotive & Robotics: Mencapai $567 juta, naik 72% YoY meski sedikit turun QoQ.
- Margin Kotor: GAAP 60,5% dan Non-GAAP 61,0%. Jika tanpa biaya terkait GPU H20, margin Non-GAAP bisa mencapai 71,3%.
- EPS (Earnings Per Share): $0,76 GAAP dan $0,81 Non-GAAP.
Dampak Regulasi Ekspor H20 ke China
Salah satu tantangan besar kuartal ini adalah pemberlakuan lisensi ekspor oleh pemerintah AS terhadap produk H20 ke pasar Tiongkok. Akibatnya:
- NVIDIA mencatat biaya sebesar $4,5 miliar terkait inventaris H20 dan kewajiban pembelian.
- Potensi pendapatan tambahan sebesar $2,5 miliar dari produk H20 tidak dapat diakui di kuartal ini.
Inisiatif Strategis dan Produk Baru
- NVIDIA mengumumkan pembangunan superkomputer AI di AS dan menjalin kemitraan global dengan Arab Saudi, UEA, dan Taiwan.
- Peluncuran Blackwell Ultra, NVIDIA Dynamo, dan NVLink Fusion untuk memperkuat posisinya di pasar AI dan data center.
- NVIDIA memperkenalkan solusi jaringan baru seperti Spectrum-X dan Quantum-X, untuk mendukung skalabilitas pabrik AI hingga jutaan GPU.
Proyeksi Q2 FY2026
NVIDIA memproyeksikan pendapatan kuartal berikutnya mencapai $45 miliar (±2%), dengan margin kotor Non-GAAP sebesar 72%. Meskipun masih menghadapi hambatan dari regulasi ekspor, NVIDIA tetap optimis terhadap pertumbuhan jangka panjang, terutama di sektor AI.
Pernyataan CEO
“Negara-negara di seluruh dunia melihat AI sebagai infrastruktur penting, dan NVIDIA ada di pusat transformasi mendalam ini.” — Jensen Huang, CEO NVIDIA.
Sumber:
https://www.techpowerup.com