(Allium sativum L.)
Famili: Liliaceae
a. Uraian tumbuhan
Bawang PutihHerba semusim, tinggi 50–60 cm, berbatang semu yang terbentuk dari pelepah daun, beralur, warnanya hijau. Daun tunggal, membentuk roset akar. Bentuk daun lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, pipih, tidak berongga. Bunga majemuk, bertangkai panjang, bentuk payung, warna putih. Persediaan makanan berupa umbi lapis. Setiap umbi terdiri dari sejumlah siung yang terbungkus dengan kulit tipis berwarna putih.
b. Kandungan Kimia
Minyak menguap seperti allitin, allicin, diallyl thiosulfinate, dan germanium. Juga mengandung alliin, enzym allinase, selenium, serta bioflavonoid quercetin dan cyanidin.
c. Bagian yang digunakan
Umbi lapis (Allii Bulbus / garlic). Di luar negri, umbi ini sudah dibuat dalam bentuk larutan dan kapsul.
d. Sifat dan khasiat
Sifatnya pedas, manis, hangat. Khasiatnya membersihkan racun, membunuh parasit, membantu mengurangi massa tumor, mengaktifkan energi vital, menurunkan tekanan darah, antiradang, antibiotik, mengurangi tendensi penggumpalan trombosit, dan menghangatkan lambung.
e. Indikasi
Kanker nasofaring, payudara, serviks, paru dan lambung. Juga untuk membantu pencernaan; mengobati rasa sakit di perut, disentri, pnemonia akibat jamur, asma, reumatik, radang otak (ensefalitis); menurunkan trigliserida, kolesterol-LDL, kolesterol total; serta meningkatkan kolesterol-HDL. Pemakaian luar untuk bisul, skabies, dan jamur kulit (tinea).
f. Cara pemakaian
- Umbi bawang putih segar 2–3 g dikonsumsi 2–3 kali sehari bersama makan nasi. Untuk menghilangkan bau, minum teh kental setelah makan bawang putih.
- Mengonsumsi 2–5 kapsul bawang putih (mengandung 10 mg allicin/kapsul) 3 kali sehari.
g. Efek farmakologi
Larutan umbi bawang putih menghambat perubahan strain sel kanker nasofaring (CSN3, CSN7), sarcoma180, dan Ehrlich-Ascites cancer pada tikus. Diallyl thiosulfinate menghambat sel kanker lambung. Bawang putih juga menghambat pembentukan dan proliferasi sel kanker dengan mencegah terbentuknya nitrosamine, memodulasi metabolisme zat karsinogenik polyarene, dan mengaktifkan sel-sel yang menghasilkan enzim pengontrol pembiakan sel. Bawang putih juga melindungi hati dari kerusakan akibat obat-obat sintetis maupun polusi kimia; membunuh parasit usus, cacing, dan bakteri gram negatif; melindungi tubuh dari efek samping radiasi, dan melindungi membran sel (sebagai antioksidan).