Botol Plastik – Bahayanya

Pelajar dan mahasiswa yang mencoba menghemat satu atau dua dolar dengan memakai botol minumnya berulang-ulang harus menyadari bahwa mereka menempuh resiko membahayakan kesehatannya.

Bakteri bahya dan senyawa plastik beracun telah ditemukan di beberapa jenis botol plastik yang digunakan ulang di sekolah-sekolah dan kantor-kantor di seluruh negeri, demikian dilaporkan oleh the Canadian Press.

Sebuah studi terhadap botol minum, yang dilakukan oleh Cathy Ryan dari the University of Calgary, menemukan bakteri di dalam botol minum anak-anak SD yang sudah pasti akan mendorong pejabat departemen kesehatan untuk mengeluarkan edaran tentang sehatnya air yang direbus lebih dulu, seandainya sampel air yang mereka bawa adalah air keran.

Bakteri tersebut tampaknya datang dari tangan dan mulut anak-anak setelah mereka berulangkali menggunakan botol yang sama tanpa mencucinya ataupun mengeringkannya, kata Ryan.

Para peneliti menemukan pencemaran bakteri dalam 30% sampel botol yang dikumpulkan dari anak-anak tersebut. Beberapa sampel bahkan memperlihatkan bukti bakteri koli yang berasal dari tinja.

Dr. Gerry Predy, pejabat kesehatan dari daerah Edmonton mengeluarkan peringatan kepada masyarakat agar selalu membersihkan botol minum mereka.

Botol air minum dan minuman soda sekali minum biasanya dibuat dari plastik yang disebut polyethylene terephthalate (PET) yang, meskipun dianggap aman untuk pemakaian seperti yang dianjurkan, terbukti menjadi rusak setelah beberapa waktu.

Asosiasi Air Minum Botolan Kanada merekomendasikan agar botol minum digunakan hanya sekali saja. Rekomendasi yang sama dikeluarkan pula oleh Asosiasi Air Minum Botolan Internasional.

“Kemasan berukuran praktis PET memang dirancang hanya untuk sekali pakai dan untuk memudahkan daur ulang dan kompatibel dengan sistem daur ulang yang ada. Setelah digunakan, kemasan PET mestinya ditempatkan pada kotak daur ulang untuk dikumpulkan atau dikembalikan dengan uang jaminan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” kata wakil presiden komunikasi Stephen R. Kay.

Dr. Richard Rowland, seorang dokter di klinik kesehatan Algonquin, setuju bahwa botol air minum mestinya digunakan sekali saja, terutama pada musim panas sebab panas dapat menyebabkan bakteri tumbuh dengan cepat.

Riset awal yang dilakukan seorang mahasiswa S2 di the University of Idaho memperlihatkan bahwa jenis pencucian seksama yang dapat membunuh bakteri dapat mengakibatkan botol minum tersebut menjadi berbahaya dengan cara lain.

Pencucian yang sering akan mempercepat rusaknya bahan plastik, dan secara potensial menyebabkan kebocoran zat kimia ke dalam air, demikian studi tersebut menemukan.

“Bahkan sesungguhnya, banyak dari senyawa-senyawa tersebut belum diteliti dengan seksama dalam hal efeknya terhadap kesehatan manusia,” Margrit von Braun, seorang profesor di the University of Idaho mengatakan kepada the Canadian Press.

Para ahli pralstik menyatakan bahwa botol-botol tersebut aman. Namun pada dasarnya penelitian tersebut menyimpulkan bahwa hampir tidak diketahui apa yang terjadi bila botol tersebut digunakan berulang-ulang.

“Makin sering Anda menggunakannya, makin banyak zat lain yang masuk ke dalam air di dalam botol tersebut,” kata von Braun.

Karen Chiarelli, seorang sekretaris di Klinik tersebut, tidak mengetahui penemuan tersebut, “Saya mencuci botol saya di mesin pencuci piring,” katanya.

Salah satu racun yang sering muncul pada sampel dari botol air minum yang digunakan ulang adalah DEHA (diethylhydroxylamine), suatu zat penyebab kanker (carcinogen) yang hidup di dalam air minum karena ditemukan bahwa zat tersebut menyebabkan turunnya berat badan, masalah pada hati (liver) ataupun kemungkinan kesulitan punya anak.

Von Braun mengatakan keterkejutannya menemukan bahwa betapa meluasnya penggunaan ulang botol air minum — dan betapa lama orang mempertahankan sebuah botol.

“Banyak orang menggunakannya berminggu-minggu, dan bahkan berbulan-bulan, bahkan sampai botolnya bocor,” kata von Braun.

Akan tetapi memang dengan harga iar minum botolan hingga $1.50 yang dijual di sekolah-sekolah dan universitas, pelajar dan mahasiswa akan berusaha menggunakan botolnya selama mungkin untuk berhemat.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *