Tak sedikit biaya yang dikeluarkan Telkom untuk membangun creative center yang menyediakan beragam akses teknologi untuk memadukan fungsi edukasi serta hiburan (edutainment). Creative center yang pertama diresmikan oleh Telkom ini diberi nama Digital Lounge (DiLo).
“Khusus untuk creative center di Jakarta saja investasinya sebesar Rp 4 miliar,” ungkap Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, akhir pekan ini usai meresmikan creative center DiLo di Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, Jakarta.
Investasi itu masih akan bertambah lagi. Sebab, Telkom dalam semester I tahun ini juga akan membangun creative center di dua kota lainnya, yakni Bandung dan Medan. Rencananya, hingga akhir 2010, Telkom juga akan membangun 10 creative center lainnya dengan menggandeng sejumlah mitra.
Creative center bisa didefinisikan sebagai one stop digital edutainment center yang menyediakan tempat bermain game, menonton film, mendengarkan musik, mencoba gadget-gadget terbaru semisal iPad, iPhone 3Gs, maupun BlackBerry, sembari nongkrong makan minum di cafe.
Sarana creative center DiLo di MoI dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti 200 komputer, 13 private room, 3 VIP room yang masing-masing berkapasitas 10 orang, 2 function room yang berkapasitas 8 orang, lounge, perpustakaan, dan sebuah gadget store. Di Jakarta, creative center DiLo yang dibangun Telkom bersama mitranya, Megindo, berlokasi di lantai 2 MoI, tepat di samping Blitzmegaplex.
Menurut Rinaldi, pembangunan creative center merupakan salah satu upaya Telkom untuk mewujudkan edutainment melalui creative learning center. “Lounge ini jadi semacam inkubasi yang mewah dan menyenangkan untuk mengembangkan industri kreatif,” ujarnya.
“Melalui wadah yang sudah kami penuhi semua kebutuhannya, kami harap akan timbul para pengusaha baru skala kecil menengah yang memanfaatkan TI. Nah, bibit-bibit potensial UKM ini kemudian akan didukung dan diarahkan dengan benar oleh DBS,” jelas Rinaldi lebih lanjut.
DBS atau Divisi Business Service merupakan unit bisnis yang dibentuk khusus oleh Telkom untuk melayani pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen UKM. Divisi yang dipimpin Executive General Manager DBS Telkom Slamet Riyadi ini menawarkan beragam solusi pengelolaan bisnis melalui penerapan teknologi komunikasi informasi yang tepat, termasuk dukungan bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia.
Sementara Direktur Enterprise and Wholesale Telkom Arief Yahya, berharap unit bisnis DBS yang dibawahinya ini bisa menghasilkan pendapatan Rp 3 triliun jika target melayani 40 ribu pengusaha UKM di 2010 tercapai.
Source: DetikInet