Sejak kehilangan putranya, Tobio, yang meninggal dalam kecelakaan, Dr. Tenma (Nicolas Cage) merasa kesepian. Ia kemudian memanfaatkan keahliannya membuat robot untuk menciptakan pengganti Tobio. Berdasarkan gambaran Tobio inilah Dr. Tenma kemudian membangun robot yang kemudian ia beri nama Astro Boy (Freddie Highmore).
Sayangnya, Astro Boy ini ternyata tak bisa menggantikan Tobio yang sangat ia cintai. Astro Boy tak bisa tumbuh menjadi dewasa dan tak memiliki emosi layaknya manusia. Kecewa dengan hasil ciptaannya, Dr. Tenma kemudian memutuskan untuk ‘membuang’ Astro Boy yang mulai merasakan bahwa Dr. Tenma adalah ayahnya.
Astro Boy yang merasa kecewa kemudian terlibat serangkaian petualangan yang malah membuatnya semakin ‘dewasa’. Namun petualangan Astro Boy harus segera diakhiri karena Metro City, tempat ‘ayahnya’ tinggal kini berada dalam bahaya. Berbekal rasa ‘cinta’ pada ayahnya dan kemampuan yang ia dapat selama dalam petualangan, Astro Boy siap kembali untuk melindungi Metro City dari segala ancaman.
Popularitas Astro Boy memang tak perlu lagi diragukan. Sejak muncul dalam versi manga di tahun 1950-an kisah ini sudah banyak diadaptasi ke dalam banyak versi termasuk dalam versi kartun buatan Amerika. Dengan semakin populernya adaptasi komik dan film kartun televisi ke dalam format layar lebar maka tidak ada alasan untuk tidak membangkitkan lagi legenda Astro Boy.
Dari sisi tema, ASTRO BOY ini masih bisa disebut relevan karena meski diciptakan lebih dari lima puluh tahun yang lalu namun ide cerita film ini masih bisa disebut futuristik hingga saat ini. Dengan sedikit modifikasi dari cerita aslinya, maka tokoh yang lahir setengah abad yang lalu ini masih bisa diterima konsumen saat ini.
Film animasi seperti ini biasanya identik dengan konsumen berusia di bawah 15 tahun tapi sepertinya tidak dengan yang satu ini. Kisah film ini banyak berisi pesan moral yang sepertinya akan terlalu sulit dicerna oleh anak-anak. Keuntungannya, film ini jadi lebih bisa merangkul penonton dari rentang usia yang lebih luas. Kalau anak-anak jelas akan lebih condong menikmati suguhan visual yang memang menarik, para penonton dewasa bisa bernostalgia sekaligus mencerna pesan yang disampaikan.
Untuk menyebut ASTRO BOY ini sebagai sebuah suguhan yang benar-benar fresh mungkin kurang tepat namun dengan makin banyaknya suguhan film layar lebar yang layak dikonsumsi anak-anak seperti yang satu ini maka artinya segmen pasar yang satu ini sudah mulai mendapat perhatian dan itu adalah kabar yang cukup menggembirakan.
Source: KapanLagi.com