The Incredible Hulk

Bruce Banner (Edward Norton) karena sebuah kecelakaan di laboratoriumnya membuat ia mampu berubah menjadi monster The Hulk bila ia sedang merasa terjepit. Bruce merasa bahwa keadaannya ini membuat ia jauh dari kehidupan normalnya. Ia terpaksa harus hidup dalam pelarian dan jauh dari Betty Ross (Liv Tyler) yang ia cintai. Selama dalam pelarian Bruce mencoba mencari jalan agar bisa sembuh dari ‘kelainan’ yang dideritanya. Saat Bruce berada di Brazil, pihak militer yang dipimpin oleh Jenderal Ross (William Hurt) memburunya dengan tujuan memanfaatkan kekuatan The Hulk untuk pihak militer. Emil Blonsky (Tim Roth), orang kepercayaan Ross ditugaskan untuk memimpin tim ini. Melihat kemampuan Hulk ternyata justru membuat Emil malah ingin memiliki kekuatan seperti The Hulk. Dengan menggunakan serum yang menyebabkan Bruce Banner menjadi Hulk yang didapat dari Jenderal Ross, Emil berhasil memiliki kekuatan super namun masih belum seberapa bila dibanding Hulk.

Di saat yang sama, Bruce yang menjalin kerja sama dengan seorang ilmuwan ternyata justru dikhianati oleh ilmuwan yang ternyata punya maksud mengambil contoh darah dari Hulk untuk kepentingannya sendiri. Ilmuwan ini justru ingin mengembang-biakkan makhluk seperti Hulk. Hal ini dimanfaatkan Emil yang ingin memiliki kekuatan lebih dari yang ia miliki sekarang. Sayangnya serum hasil penelitian ilmuwan ini malah mengubah Emil menjadi raksasa layaknya Hulk, bahkan lebih besar dan kuat. Celakanya, Emil tidak mampu membalik efek dari serum itu sehingga perubahan Emil menjadi Abomination bersifat permanen. Karena tidak bisa berubah menjadi manusia lagi, Emil menyalahkan The Hulk dan membuat kerusakan di kota New York sebagai pelampiasan kemarahannya. Bruce menyadari akan kerusakan yang mampu ditimbulkan oleh Abomination ini tapi di sisi lain ia juga ingin kembali menjadi manusia normal. Bruce menghadapi pilihan yang sulit antara menjadi manusia normal dan tetap menjadi The Hulk dan hidup terasing dalam pelarian namun akan bisa menyelamatkan nyawa banyak orang.

Bisa dibilang, sekuel kedua dari THE HULK ini tampil lebih bagus dari yang pertama karena 2 hal. Pertama adalah CGI yang memukau. Dibanding dengan film pertamanya, penggunaan CGI dalam film ini kelihatan lebih alami. Karakter yang dihasilkan dari komputer tampak lebih menyatu dengan hasil shooting. Dan yang lebih bagus lagi adalah saat Hulk berinteraksi dengan manusia, ada sentuhan emosi yang membuat seolah-olah adegan itu nyata. Misalnya saja adegan saat Betty Ross berhadapan dengan raksasa hijau yang juga adalah orang yang dicintainya ini. Ada ekspresi wajah yang memancarkan emosi yang kuat baik dari Hulk (CGI) maupun Liv Tyler yang sebenarnya berakting seorang diri. Yang kedua adalah akting masing-masing pemeran yang kelihatan meyakinkan, terutama Edward Norton dan William Hurt. Edward mampu ‘menangkap’ kondisi kejiwaan Dr Bruce Banner yang sedang dalam pelarian. Ada guratan kesedihan dan penderitaan yang terpancar jelas dari wajah Edward Norton yang membuat penonton yakin akan apa yang dirasakan Bruce Banner yang sedang memerangi raksasa yang ada dalam dirinya.

Dan pertarungan dahsyat antara Hulk dan Abomination di akhir film cukup mampu menahan kelopak mata dari berkedip. Benar-benar dahsyat dan meyakinkan. Kalau soal cerita mungkin tak banyak yang bisa dibahas. Film adaptasi komik memang selalu mengusung pola cerita sederhana layaknya dalam komik. Tak ada twisted plot atau ending yang mengejutkan.

2 Comments

Leave a Reply to gungde Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *