Tip: Mematahkan “Cengkraman” Caffeine

Mungkin tidak terpikir oleh kita ketika kita menambah secangkir kopi lagi, atau minum coca cola segelas lagi, tapi nyatanya caffeine adalah obat addictive (penyebab kecanduan) yang dikonsumsi setiap hari oleh 4 dari 5 orang Amerika. Masalah yang melekat pada konsumsi caffeine adalah orang menyukai “semangat” – mereka merasa lebih terjaga, lebih bersemangat dan lebih produktif – tapi orang membenci “kejatuhan”-nya, yang diikuti dengan gejala-gejala seperti mudah tersinggung, sakit kepala dan merasa lelah, yang mengirim sinyal kepada tubuh bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak caffeine.

Jika Anda merasa mungkin kecanduan caffeine dan ingin berhenti, cobalah melakukannya pada saat Anda paling merasa relaks, seperti di hari libur atau long week-end. Buatlah komitmen untuk mencoba mengurangi konsumsi caffeine menjadi 3 hari tanpa caffeine, dan coba perhatikan apa yang Anda rasakan sesudahnya. Beriaplah untuk mengalamirasa kelelahan, mudah tersinggung dan sakit kepala yang hebat, terutama setelah menghindari caffeine selama 24 jam pertama. Siapkan diri Anda untuk menghadapi efek samping ini dengan cara menyibukkan diri: berjalan kaki, habiskan waktu di kebun (meski sekedar membersihkan daun-daun kering atau mencabuti rumput dari pot bunga kesayangan Anda), atau lakukan kegiatan yang menenangkan lainnya. Hindari segala sesuatu yang bisa memperparah sakit kepala seperti nonton TV berlama-lama atau membaca dengan lampu temaram. Efek samping ini akan hilang dengan sendirinya – dan pasti ada manfaatnya bagi Anda pada jangka panjang.

Apabila efek samping tersebut terlalu berat bagi Anda, cobalah untuk “menyapih” diri Anda pelan-pelan dengan cara mengurangi kopi atau coca cola secara bertahap. Ganti secangkir kopi dengan the hijau atau kopi decaf, dan perbanyaklah minum air putih atau jus buah segar sebagai pengganti coca cola. Latihan-latihan pernapasan, olah raga dan memperbanyak makan buah, sayuran dan makanan yang kaya akan biji-bijian (seperti havermout, roti gandum atau nasi merah) dapat pula mengurangi beratnya efek samping tersebut.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *