This Is It

michael-jackson-this-is-it-movie-poster-revealedBerita kematian Michael Jackson memang mengguncang dunia. Rencana come back-nya dengan menggelar residency show di O2 Arena, London seketika pupus dan satu-satunya yang tersisa dari sang raja pop ini adalah potongan-potongan rekaman dokumentasi selama Michael dan para kru konser This Is It berlatih mempersiapkan acara penting ini.

Kalaupun ada yang sangat diinginkan para fans mendiang Michael Jackson jelas adalah melihat hari-hari terakhir idola mereka saat mempersiapkan konser yang sedianya akan menjadi pembuktian bahwa Michael tetaplah seorang raja di dunia hiburan. Dari dokumentasi yang dibuat AEG Live, terkumpul rekaman video sepanjang 100 jam yang mencakup proses latihan dan persiapan Michael menghadapi konser This Is It.

Sutradara Kenny Ortega mencoba meramu 80 jam rekaman video itu menjadi sebuah dokumentasi tentang hari-hari terakhir Michael saat ia mencurahkan seluruh tenaganya untuk membuat konser ini jadi sebuah konser yang tak akan terlupakan sepanjang zaman.

Awalnya video yang direkam ini hanyalah untuk keperluan dokumentasi persiapan residency show namun dengan meninggalnya Michael Jackson maka potongan-potongan momen yang terekam ini kemudian dirangkai menjadi sebuah full feature film berdurasi kurang lebih 112 menit. Ini jelas bukan pekerjaan yang mudah karena video itu memang tidak dibuat berdasarkan konsep apa pun. Namun untuk masalah yang satu ini, sepertinya Kenny Ortega, yang menjadi sutradara dan empat orang editor: Don Brochu, Brandon Key, Tim Patterson dan Kevin Stitt tak mengalami banyak kesulitan.

Kenny sanggup merangkai potongan video ini berdasarkan satu benang merah yang mengikatnya menjadi satu kesatuan. Visi ini kemudian diwujudkan para editor yang dengan sangat teliti merangkai potongan video ini menjadi satu kesatuan dan tak terlihat bahwa video-video yang dirangkai ini sebenarnya diambil secara acak. Satu benang merah yang mengikat adalah sang mega bintang sendiri, Michael Jackson.

THIS IS IT bisa jadi akan menjadi sebuah kontradiksi. Di satu sisi film ini tak lebih dari sekedar rangkaian penampilan Michael Jackson yang diselipi beberapa adegan off stage sementara di sisi lain, film ini seolah mengungkap lebih dalam tentang siapa Michael di belakang panggung dan bagaimana perfeksionis ini begitu memperhatikan masalah detail.

Source: Kapanlagi

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *