Pintu Terlarang

Pintu TerlarangMinggu lalu tepat nya hari kamis, saya nonton film Pintu Terlarang berhubung hanya film ini yang bisa saya tonton pada waktu itu…. mmm.. menurut saya film ini agak aneh dan gak begitu jelas maksud jalan cerita nya…. atau mungkin saya nya yg gak terlau menyimak yah ?? mungkin temen2 bisa komentar juga…. film ini bergaya oldies, dan cukup baik dari segi kualitas…. ok kita ikuti resensi film dari Pintu Terlarang

‘Pintu Terlarang’, film thriller karya Joko Anwar yang satu ini wajib ditonton. Selain penuh misteri, film ini lumayan menguji nyali. So, persiapkan nyali Anda sebelum membuka ‘Pintu Terlarang’. ‘Pintu Terlarang’ dibuka dengan adegan Gambir (Fachri Albar) tengah menggelar pameran patung hasil karyanya. Di pameran itu, semua karya Gambir sukses terjual habis. Namun di saat yang bersamaan Gambir merasa kecewa. Ia sempat mendengar ada beberapa orang menyebut karyanya tidak orisinil. Namun Talyda (Marsha Timothy), istrinya berhasil menenangkannya.

Meskipun dicap sebagai seniman yang sukses, kehidupan rumah tangga Gambir ternyata terpuruk. Sang istri Talyda tidak mau punya keturunan karena ingin mengutamakan karirnya. Mereka merahasiakan hal itu dari Menik (Henidar Amroe), ibu Gambir yang ingin sekali menimang cucu.

Suatu saat Talyda mengetahui bahwa dirinya sedang hamil. Talyda pun meminta Gambir untuk mengantarkannya menggugurkan kandungannya. Dengan berat hati, Gambir membawa Talyda ke sebuah klinik.

Sesampainya di klinik, Gambir bertemu dengan laki-laki misterius. Laki-laki itu memberitahu Gambir suatu hal yang membuatnya terperangah, Talyda tak mau punya keturunan darinya. Mulai dari situ misteri-misteri dalam kehidupan Gambir sedikit demi sedikit terkuak.

Di ‘Pintu Terlarang’, Joko Anwar menawarkan alur cerita yang sulit ditebak. Tiap adegan yang dihadirkannya membuat penasaran, ingin tahu seperti apa akhir film ini. Namun ada sedikit tips yang bisa membantu Anda untuk mengetahui ending film ini. Joko memberi petunjuknya di sela-sela credit title. Jadi Anda harus benar-benar menyaksikan film ini hingga detik akhir.

Kalau untuk setting, ‘Pintu Terlarang’ memang tampil beda. Joko menyajikan setting klasik alias retro di film ini. Bahkan beberapa settingnya dibangun dari nol. Ketika ditanya kenapa ia menggunakan setting demikian rupa, Joko pun menjawabnya dengan sederhana. “Gue memang suka retro art, gue ingin yang beda buat film ini. Gue harap penonton bisa dapat pengalaman baru setelah nonton ‘Pintu Terlarang’,” ucapnya.

Penampilan Fachri membesut karakter Gambir cukup ciamik. Sosok seorang yang punya kelainan jiwa dengan segala konflik batinnya terangkum apik lewat akting putra Achmad Albar itu. Sementara akting Marsha Timothy sebagai Talyda yang memendam rahasia pun cukup berhasil.

Secara keseluruhan, ‘Pintu Terlarang’ wajib diberi acungan dua jempol. “Film ini punya taste,” ujar Tyo Pakusadewo yang ikut menyumbang akting di film yang diproduseri Sheila Timothy itu.

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *