Eagle Eye

Setelah lama pergi dari rumah, Jerry Shaw (Shia LaBeouf) akhirnya pulang juga setelah mendengar kabar bahwa saudara kembarnya meninggal dunia. Sesampainya di rumah, Jerry menyadari bahwa ada yang tidak wajar dengan kematian saudara kembarnya itu.

Jerry yang mencoba mencari tahu sebab kematian misterius ini kemudian bertemu dengan Rachel Holloman (Michelle Monaghan) yang waktu itu sedang mencari anaknya yang hilang. Dalam penyelidikan itu, keduanya akhirnya menyadari bahwa mereka sedang dijebak.

Ada pihak yang berusaha menjebak mereka untuk menjadi bagian dari kelompok yang sedang merencanakan pembunuhan terhadap seorang tokoh politik.

Salah satu unsur yang membuat sebuah film menjadi bagus adalah adanya sebuah keterikatan dengan logika, baik logika umum maupun logika yang dibangun dalam film itu sendiri. Dengan ada unsur itu, setidaknya film itu bisa diterima akal dan tidak membuat penonton menjadi merasa dianggap bodoh oleh sang sutradara.

Celakanya, itulah yang tak dimiliki film ini. Banyak adegan dan alur cerita yang membuat penonton jadi merasa dianggap bodoh. Unsur ‘kebetulan’ memang masih bisa diterima, namun bila itu sudah terlalu sering, maka yang terasa adalah ketidaksesuaian dengan logika. Hal yang sama sering kali kita dapatkan pada film-film serial televisi jaman dulu.

Dalam film ini kedua tokoh pemeran utamanya, sama sekali tak memiliki latar belakang militer atau sejenisnya yang membuat mereka mampu melakukan apa yang mereka lakukan dalam adegan tersebut. Ini membuat jalan cerita jadi terasa janggal. Keduanya adalah orang awam, namun di sisi lain, mereka mampu melewati semua rintangan yang mereka hadapi dengan mudah layaknya seorang profesional. Di satu sisi ini membuat sang sutradara lebih ‘bebas’ mengumbar aksi laga, namun di sisi lain ini membuat ‘ketegangan’ jadi berkurang lantaran ada jaminan bahwa sang tokoh pasti dapat ‘lolos’ dari ujian.

Bisa disimpulkan bahwa menu utama film ini adalah aksi laga, mobil meledak, acara saling tembak, berusaha meloloskan diri dari kejaran musuh dan lain sebagainya. Namun untuk dibandingkan dengan film laga sejenis, film ini juga tak bisa disebut istimewa. Beberapa film dengan genre sama seperti trilogi BOURNE mungkin masih lebih bagus. Ini cukup disayangkan karena Shia LaBeouf dan Michelle Monaghan sebenarnya punya potensi akting yang bagus dan itu semua tak bisa mereka tampilkan di sini. Kita bahkan hampir tak diberi kesempatan untuk menilai kemampuan akting mereka, karena banyaknya aksi laga. Bagi yang sempat terpesona dengan akting Shia LaBeouf dan Michelle Monaghan dalam film-film sebelumnya, Anda tak akan mendapatkan kepuasan yang sama dengan menonton film ini.

Satu yang bisa menjadi nilai lebih film ini mungkin adalah ‘pesan’ yang ingin disampaikan. Pesan bagaimana teknologi canggih bisa mengambil alih ‘kehidupan’ manusia. Tak ada lagi tempat untuk bersembunyi dari ‘mata’ pemerintah. Pesan yang sama mungkin sempat disampaikan film THE NET yang dibintangi Sandra Bullock. Terlepas dari semua kelebihan dan kekurangannya, film ini cukup bisa dijadikan alternatif hiburan yang tak terlalu membebani pikiran

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *