The Chronicles of Narnia: Prince Caspian

THE CHRONICLES OF NARNIA: PRINCE CASPIAN merupakan serial film yang diangkat dari novel fantasi karya C.S. Lewis, di mana sebelumnya telah dirilis THE CHRONICLES OF NARNIA: THE LION, THE WITCH AND THE WARDROBE (2005). Bukunya sendiri terdiri dari tujuh buku dan ditujukan untuk anak-anak, yang mulai ditulis pada 1950 sampai 1956. Dalam buku itu mengandung unsur mitologi Kristen, Yunani dan Romawi, serta dongeng Inggris dan Irlandia. Peter, Susan, Edmund, dan Lucy Kembali lagi ke tanah Narnia setelah 1 tahun kembali ke dunia mereka. Dalam masa yang setara dengan 1.300 tahun Narnia itu banyak hal telah yang berubah. Narnia yang sebelumnya berada dalam puncak kejayaannya sekarang berada di bawah tirani Raja Miraz yang merebut kekuasaan dari tangan Pangeran Caspian.

Raja Miraz yang membunuh ayah Pangeran Caspian masih merasa terancam dengan masih hidupnya sang pangeran. Ia berencana untuk menghabisi Pangeran Caspian agar tahta yang ia pegang nanti akan jatuh ke tangan anaknya. Untungnya Pangeran Caspian berhasil meloloskan diri dan bergabung dengan para makhluk dan binatang yang hidup dalam persembunyian. Dengan bantuan para makhluk itu, Pangeran Caspian membangun tentara untuk menghadapi tentara Raja Miraz yang terkenal kejam. Walaupun pada awalnya, pasukan Pangeran Caspian sempat mengalami kekalahan karena kesalahan strategi, namun dengan bantuan Peter, Susan, Edmund, dan Lucy angin segar kini berada di pihak Pangeran Caspian. Sekuel dari THE CRONICLES OF NARNIA ini masih diadaptasi dari novel karya C.S Lewis bahkan naskah film ini sudah ditulis sebelum THE CHRONICLES OF NARNIA: THE LION, THE WITCH AND THE WARDROBE dirilis. Andrew Adamson sang sutradara bermaksud menggunakan casting yang sama sehingga film sekuel ini harus dibuat sebelum para pemain menjadi terlalu tua untuk peran yang mereka bawakan. Film ini banyak mendapat pujian dari para kritikus film. Permainan keempat pemeran utama dalam sekuel kedua ini jauh lebih baik. Penggunaan special effect dan dan penggarapan setting pun jauh lebih menarik untuk dinikmati. Bila dibanding dengan sekuel pertamanya, film ini terasa lebih suram dan tak lagi menampakkan unsur keluguan seperti sebelumnya.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *