Namaku Dick

Film produksi MD Pictures kali ini mengambil tema komedi dewasa. Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja, Tora Sudiro didapuk sebagai bintang utamanya. Film bergenre komedi dewasa ini berkisah tentang Bama kecil yang berusia 11 tahun. Bama yang berpenampilan ‘aneh’ lengkap dengan kawat di gigi, celana kebesaran, dan kacamata tebal, tampak sedang jatuh cinta pada Tiara, teman sekelasnya. Bama yang naksir berat berusaha bersikap manis. Namun sayang Tiara selalu membalas sebaliknya. Puncaknya adalah saat Bama mengirimkan surat cinta. Bukannya dibaca oleh Tiara, surat tersebut ditemukan oleh gurunya dan dibacakan di depan kelas. Seluruh kelas kontan tertawa dan Tiara yang merasa sangat malu menghampiri dan membentak Bama, “Gue gak akan pernah suka sama loe!!!!!!”

Kisah berlanjut setelah 15 tahun. Bama (Tora Sudiro), 26 tahun, telah menjadi arsitek sukses, ganteng, digandrungi banyak wanita. Dia pun tak segan memberikan harapan terhadap mereka serta bersikap tak jujur dan mudah berpaling pada wanita lainnya. Wanita-wanita di sekitar Bama antara lain, Tina (Maria Agnes) gadis yang suka berolahraga. Tak heran tubuhnya sangat atletis. Sebaliknya dengan Dewi (Richa Novisha) yang sangat feminin serta berhati sensitif. Sedangkan Agnes (Davina Veronica) adalah model yang ingin tubuhnya tampak sempurna, dia takut gemuk. Saat bertemu kembali dengan Tiara, Bama pun bertekad menaklukkannya kali ini. Bahkan dia bertaruh dengan kedua sahabatnya, Dennis (Arie Untung) dan Alvin (Indra Bekti) kali ini dia akan mendapatkan Tiara.

Suatu pagi, Bama terkejut mendapati alat vitalnya dapat berbicara. Kata-kata yang dilontarkan Dick benar-benar mengganggu. Tak hanya mengganggu pekerjaannya serta hubungannya dengan orang-orang di sekelilingnya, omongan jorok Dick nyaris menggagalkan proses ‘pedekate’ Bama dengan Tiara. Atas saran sopir taksi (Ence Bagus), Bama pun menemui seorang dukun. Oleh dukun tersebut, Bama disarankan untuk berhenti mempermainkan perempuan dan meminta maaf kepada semua perempuan yang ia kencani, serta jujur pada diri sendiri bahwa Bama hanya mencintai Tiara. Tentu saja proses meminta maaf dan memutuskan hubungan dengan perempuan-perempuan yang dikencaninya tak berlangsung mulus. Bahkan Bama sempat mendapat tendangan maut dari sang ahli bela diri, Tina. Berhasilkah upaya Bama? Bagaimana nasib perempuan-perempuan Bama setelah diputuskan olehnya? Berhasilkah hubungan Bama dengan Tiara?

Bagi yang menyukai akting Tora di QUIKIE EXPRESS atau OTOMATIS ROMANTIS, pasti tak kan kecewa saat menonton film ini. Meski aktingnya tak jauh berbeda saat menonton dia bermain dalam program variety show di Trans TV. Tora dengan wajah khasnya memang sangat pantas bermain dalam film bergenre seperti ini. Selain akting Tora, film ini secara umum memang membosankan. Alur cerita yang sederhana dan mudah ditebak. Selain itu banyak detail yang tidak masuk akal serta akhir cerita yang terkesan dipaksakan. Meski demikian, bagi penggemar film bergenre komedi seks, film ini tak terlalu buruk untuk ditonton.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *