Kawin Kontrak

Mengawali tahun 2008, MVP Pictures merilis satu film bergenre komedi dewasa berjudul KAWIN KONTRAK garapan sutradara Ody C Harahap. Film yang skenarionya ditulis Ody bersama Joko Nugroho ini bercerita tentang Tiga cowok ABG, Rama (Dimas Aditya), Dika (Herichan), serta Jody (Ricky Harun), sama-sama mempunyai satu obsesi, yakni merasakan nikmatnya seks tanpa “resiko”. Tanpa resiko hamil, tanpa harus kawin, resiko kepergok dan dihakimi warga bahkan resiko harus momong anak. Dan mereka sepakat cara termudah bagi mereka adalah Kawin Kontrak. Mereka pun nekat mencari perempuan kampung untuk kawin kontrak. Alat-alat tempur sudah disiapkan mulai dari cialis, viagra, sampai… karet gelang! Tiga anak muda itu pun menyambangi desa Sukasararean. Di sana mereka bertemu dengan Kang Sono (Lukman Sardi), orang yang kerap menjadi ‘germo’ pernikahan kontrak. Dengan bantuan Kang Sono, mereka akhirnya melakukan kawin kontrak di depan penghulu Pak Aan (Unang) dan Bu Aan (Mieke Amalia) yang juga menjalankan bisnis penginapan dan penyediaan surat nikah. Jody yang terobsesi dengan wanita lebih tua yang lebih mahir dalam bercinta, kawin kontrak dengan Teh Euis (Wiwid Gunawan), janda kembang seksi nan sensual beranak satu. Dika, remaja tambun yang memiliki kecenderungan sadomasochist (mendapatkan kenikmatan seks jika disakiti) kawin kontrak dengan Rani (Masayu Anastasia) yang lihai menggebuk kasur. Sedangkan Rama, sang playboy super pemilih, terbuai dengan kecantikan Isa (Dinda Kanyadewi) yang lembut dan natural.

Sayang tak bisa berakhir indah sampai di situ. Perjuangan tiga sekawan ini masih panjang untuk mencapai misi mereka. Teh Euis yang seksi selalu disibukkan oleh berbagai alasan ajaib justru di saat-saat genting, dan galaknya Rani ternyata memendam rapat-rapat sebuah rahasia, serta kelembutan hati Isa yang terancam sebuah rencana super jahat. Kawin kontrak yang ingin dijadikan jalan keluar perkara libido justru menjadi awal petualangan penuh kelucuan dan kejutan dari tiga jagoan dalam menaklukan cewek idaman mereka. Hal ini pula yang membawa mereka menemukan perasaan yang selama ini ditutupi oleh hormon yang meledak-ledak: Cinta. Dengan perpaduan aktor muda dengan aktor peraih citra FFI 2007, Lukman Sardi serta aktor senior lain, ditambah dengan iringan lagu-lagu baru dari Naif membuat film ini akan membuat penonton merasa fresh sampai akhir cerita. Tentu saja ini berlaku bagi penonton dewasa yang mampu menertawakan guyonan seks yang memang mendominasi film ini. Bahkan saking dominannya, pesan utama dalam film ini yaitu, betapa salahnya kawin kontrak hanya demi seks hampir tak tersampaikan. Pesan tersebut ditutupi oleh berbagai adegan porno nan vulgar.

One Comment

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *